BANYAK artefak misterius yang ditemukan dan dikeluarkan dari makam kuno Mesir. Bahkan salah satu mumi tersebut terdapat cerita mitos, yaitu menjadi penyebab kapal Titanic tenggelam. Tentu saja mumi tersebut tidak benar-benar menenggelamkan Titanic. Catatan pengiriman menunjukkan bahwa tidak pernah ada mumi di kapal tersebut, juga tidak ada korban Titanic yang bersaksi berbagi sekoci dengan mumi.
‘The Unlucky Mummy’ merupakan salah satu artefak terkenal. Peti mumi tersebut adalah milik sebuah museum yang berada di Inggris dan tidak diragukan lagi tetap aman di museum selama masa pelayaran Titanic yang nahas tenggelam saat melintasi Atlantik. Tapi bagaimana ceritanya begitu tersebar luas?
‘The Unlucky Mummy’ dibawa dari Mesir ke Inggris selama dekade terakhir abad ke-19. Artefak yang aneh tersebut sebenarnya bukanlah benar-benar mumi. Barang tersebut berupa papan kayu dan plester seperti peti mati dan dan tidak berisi mumi. Pemiliknya pernah menjadi imam besar Amen-Ra. Sejak ditemukan pada 1880-an, artefak itu telah diselimuti misteri, terlihat dengan gambar wajah seorang wanita cantik yang aneh, tapi dengan ekspresi malu yang dingin.
Cerita mistis dimulai setelah artefak tersebut dibeli oleh arkeolog Thomas Douglas Murray. Dia memperoleh artefak tersebut dalam kondisi cukup baik, setelah melakukan kesepakatan di Mesir. Beberapa hari kemudian, saat Murray menembak bebek pada titik tertentu ke sungai Nil dan sesaat sebelum memulai perjalanannya kembali ke Eropa, dia mengalami kecelakaan dengan senjatanya, berakhir dengan lengan yang terluka. Sebelum dia bisa menemukan perawatan medis yang tepat, kondisi lengannya sangat memburuk dan tangannya harus diamputasi. Ia pun dianggap sebagai “korban” pertama dari mumi tersebut.
Anggota ekspedisi Murray lainnya diduga tidak luput dari malapetaka. Seperti yang dikemukakan Montague Summers, setelah melakukan penelitian mendalam tentang penyihir, vampir, dan sihir di awal 1900-an.
"Dua pelayan yang merapikan peti mumi tersebut, mungkin tanpa rasa hormat yang cukup, keduanya meninggal dalam waktu dua bulan, sementara nasib jauh lebih cepat kepada pelayan ketiga yang telah membuat gurauan yang buruk," ungkap Summers.
Menurut semua cerita, kemalangan mengikuti hampir semua orang yang berhubungan dengan peti mumi tersebut sejak kedatangannya di Eropa. Begitulah halnya dengan Warwick Hunt. Dia telah menerima artefak itu sebagai hadiah dan sejak barang itu berada di rumahnya, Hunt telah mengalami kerugian finansial yang cukup besar. Akhirnya, dia menjadi orang yang menyumbangkan peti mumi tersebut ke Museum Inggris.
Cerita tersebut membuat orang-orang tertarik untuk meniliti peti mumi tersebut, salah satunya adalah seorang wartawan bernama Fletcher Robinson. Namun sayang, ketika penelitiannya itu belum usai, ia tiba-tiba meninggal dunia.
Pria lainnya yang tertarik dengan peti mumi tersebut adalah Sir Arthur Conan Doyle. Ia penasaran dengan kematian Robinson yang aneh. Mungkin penulis terkenal itu tidak ingin melewatkan cerita detektif yang baik, tapi dia tidak akan kehilangan kesempatan untuk mengomentari kematian Robinson. Doyle kabarnya juga telah memperingatkan Robinson tentang peti mumi tersebut, namun wartawan tersebut terus melanjutkan pekerjaannya.
Cerita kembali berkembang setelah beberapa tahun kemudian, setelah kematian Robinson, kapal Titanic pun tenggelam. Tidak jelas bagaimana cerita tersebar bahwa Titanic terkena kutukan dari peti mumi tersebut. Namun beberapa catatan menunjukkan bahwa pemilik pertama dari peti mumi tersebut yaitu Murray dan temannya, William Stead, kehilangan nyawanya dalam bencana Titanic.
Setelah kematian Stead, sebuah kesaksian dari salah satu korban selamat muncul, mengatakan bahwa Stead telah menceritakan kisah kutukan peti mumi di atas kapal Titanic pada hari-hari sebelum tragedi tersebut terjadi. Kemudian, beberapa klaim muncul bahwa Museum Inggris diduga ingin melenyapkan barang yang tidak menguntungkan tersebut.
Namun ada versi lain dari cerita mistis tersebut. Pihak museum berencana untuk menjual peti mumi tersebut ke sebuah museum di Amerika, oleh karena itulah peti mumi tersebut diduga berhasil masuk ke dalam kapal mewah tersebut. Agaknya, itu juga alasan mengapa Titanic menabrak gunung es dan pecah menjadi dua bagian.
(Rufki Ade Vinanda)