Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Alutsista Indonesia Menantang Dunia

Koran SINDO , Jurnalis-Minggu, 17 Desember 2017 |17:08 WIB
Alutsista Indonesia Menantang Dunia
(Foto: Koran Sindo)
A
A
A

JAKARTA - Kiprah PT PAL Indonesia (Persero) sebagai penyedia alat utama sistem persenjataan (alutsista) matra laut makin berkibar. Tidak hanya peralatan tempur untuk dalam negeri, produk seperti tanker dan kapal perang keluaran perusahaan milik negara ini juga diminati sejumlah negara di dunia. Pada awal Mei 2017 lalu PT PAL telah resmi menyerahkan kapal perang jenis strategic sealift vessel (SSV) pesanan Angkatan Laut Pemerintah Filipina.

Kapal SSV ini merupakan kapal pesanan kedua dari total dua pesanan dari negara tersebut. SSV telah melalui serangkaian uji coba dan pengetesan sebelum diserahkan ke Kementerian Pertahanan Filipina.

Kapal yang memiliki panjang 123 meter dan lebar 21 meter ini diproduksi atas hasil lelang internasional yang diadakan Kementerian Pertahanan Filipina pada 2014 silam yang dilengkapi dengan persenja taan canggih dan pendaratan tiga helikopter ditambah fasilitas hanggar.

Kapal ini sekaligus dapat menampung hingga 621 penumpang dan mampu bertahan di lautan selama 30 hari dengan bobot maksimal 7.200 ton. Kecepatannya mencapai 16 knots dengan mesin pendorong 2 x 2,920 KW serta mampu menampung tank, kendaraan tempur, mobil rumah sakit hingga kapal patroli dan transporter.

Kapal perang ini mampu menjangkau perairan dangkal serta dapat difungsikan sebagai rumah sakit apung dan SAR ketika sedang terjadi bencana. SSV ini merupa kan kapal hasil inovasi dari produksi kapal sebelumnya, yaitu kapal landing platform dock (LPD) yang merupakan alih teknologi dengan Korea.

Kapal jenis ini telah banyak digunakan pada operasi militer dan kemanusiaan tingkat internasional dan telah diakui kemampuannya seperti penyelamatan MV Kudus di Somalia dan pencarian korbanjatuhnyapesawatAirAsiaQZ8501. Pesanan kedua ini dinamai Davao del Sur yang berasal dari nama provinsi kelahiran Presiden Filipina Rodrigo Duterte, sedangkan kapal pertama di na mai Tarlac yang merupakan provinsi kelahiran Presiden Filipina sebelumnya Benigno Simeon Aquino.

Secara umum, penyelesaian kapal bernomor lambung 602 tersebut lebih cepat dari proses pesanan pertama yang membutuhkan waktu sekitar dua tahun. Kapal pertama telah dilepas pada 8 Mei 2016 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan telah digunakan untuk operasi militer da lam penanggulangan gang guan keamanan dan ketenteraman di wilayah teritorial Filipina.

Karena merasa puas dengan hasilnya, Filipina sudah berencana menambah daftar pesanan armada kapal perangnya jenis SSV dan kapal cepat rudal (KCR) serta satu SSV hospital ship plus dan dua KCR-60. Tidak hanya Filipina, sejumlah negara juga tertarik untuk membeli kapal perang buatan PT PAL, di antaranya Malaysia, Nigeria, Senegal, Guyana Bissau, dan Gabob.

Tidak hanya menerima pesanan luar negeri, PT PAL Indonesia juga memproduksi alutsista untuk dalam negeri. Salah satunya untuk TNI Angkatan Laut (AL) berupa kapal perusak kawal rudal (PKR) KRI I Gusti Ngurah Rai-332 yang canggih dengan desain stealth atau siluman sehingga memiliki kemampuan mengelabui sistem radar.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement