Hanya 10 sesi seperti itu yang telah diadakan dan terakhir kali Majelis Umum bertemu dalam sesi tersebut pada 2009 di Yerusalem Timur yang diduduki dan wilayah Palestina. Pertemuan Kamis nanti akan dilanjutkan dengan sesi tersebut.
BACA JUGA: Kuwait Akan Terus Kawal Permasalahan Diakuinya Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel
Sekadar diektahui, Presiden Trump tiba-tiba membalikkan kebijakan AS selama ini dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Pengakuan tersebut pastinya menimbulkan kemarahan dari orang-orang Palestina dan negara Timur Tengah. Bahkan Arab Saudi menyatakan keprihatinannya atas sikap yang dipilih oleh negara sekutunya tersebut.
Trump juga berencana memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem dari Tel Aviv. Rancangan resolusi PBB menyerukan agar semua negara menahan diri untuk tidak mendirikan misi diplomatik di Yerusalem.
(pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)