“Kami tahu hal ini akan terjadi jadi kami memiliki rencana yang jelas dan langsung. Kami mengumumkan boikot terhadap pemilihan. Proses yang kami diminta untuk berpartisipasi bukanlah pemilihan sebenarnya. Pemilihan itu hanya akan menampilkan Putin dan kandidat yang telah dia pilih secara pribadi,” kata Navalny melalui rekaman video sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (26/12/2017).
Dia mengatakan, akan menggunakan markas kampanyenya di seantero Rusia untuk mendukung boikot dan mengawasi hasil suara pada hari pemilihan 18 Maret 2018 mendatang.
Jajak pendapat terakhir menunjukkan Putin sebagai favorit kuat untuk kembali menjabat sebagai Presiden Rusia untuk enam tahun mendatang. Sekutunya menyanjung pria berusia 65 tahun itu sebagai sosok “bapak bangsa” yang mengembalikan kebanggaan nasional Rusia.
BACA JUGA: Sosialita Cantik Rusia Umumkan Maju Sebagai Capres Independen
Namun, Navalny menganggap dukungan untuk Putin terlalu dibesar-besarkan dan dipertahankan secara palsu oleh media pemerintah yang bias dan sistem yang tidak adil. Ayah dua anak itu menegaskan bahwa dia dapat mengalahkan Putin dalam sebuah pemilihan yang adil.
(Rifa Nadia Nurfuadah)