JAKARTA - Peredaran narkoba semakin marak di Jakarta. Satuan Reserse Narkotika, Psikotropika, dan Obat Terlarang (Satresnarkoba) yang ada di Jakarta semakin gencar melakukan razia sebagai upaya pencegahan dan penindakan pengedar dan jaringan narkoba.
Petugas kepolisian sering kali melakukan razia barang haram tersebut ke beberapa kelurahan secara berulang-ulang. Bahkan ada daerah yang banyak warganya sering diamankan karena menyalahgunakan narkoba sehingga daerah itu disebut sebagai kampung narkoba.
Berikut beberapa daerah yang sering dijadikan targer operasi petugas sehingga disebut kampung narkoba.
1. Kampung Ambon
Pada Senin 2 Agustus 2017, Satresnarkoba Polres Jakarta Barat menemukan dua buah koper besar berisi 60 kilogram sabu di tangga darurat lantai sembilan di sebuah mal kawasan Tambora, Jakarta Barat.
Terkait hal tersebut, petugas melakukan operasi cipta kondisi, Senin (7/8/2017) di Perumahan Permata atau dikenal sebagai Kampung Ambon yang berada di Kelurahan Kedaung Kali Angke, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Polisi melakukannya karena mencurigai barang haram yang ditemukan itu diedarkan di wilayah tersebut.

Dugaan semakin kuat dengan ditemukannya 22 paket sabu seberat 11,84 gram, uang tunai sebesar Rp6 juta, empat bilah senjata tajam, sebuah senapan angin laras panjang, alat isap bong, plastik kosong untuk paket sabu, dan timbangan.
Barang-barang tersebut disita polisi dari 29 orang yang terjaring dalam razia cipta kondisi di tiga lapak yang berbeda di Kampung Ambon. Setelah dilakukan cek urine, terdapat 25 orang diantaranya positif mengonsumsi nakoba terdiri dari 19 laki-laki dan enam perempuan.
Mendengar merebaknya bisnis narkoba di kawasan Kampung Ambon membuat geram Djarot Saiful Hidayat yang saat itu menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Karena itu, Djarot meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk menjaga Kampung Ambon yang sebelumnya sudah bersih dari peredaran narkoba tersebut.
"Kampung Ambon sudah mulai baik, maka harus dijaga karena tetap jadi sasaran untuk distribusi narkoba. Makanya, kita enggak boleh lengah, kita sampaikan narkoba dari hulu sampai hilir harus dipersempit," tegas Djarot di Balai Kota Jakarta, Rabu 9 Agusntus 2017.
2. Kampung Boncos
Kampung Boncos berdiri pada pertengahan 1996, atau bertepatan dengan maraknya premanisme di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kala itu, beberapa preman hijrah ke Kampung Boncos dengan membawa narkoba jenis putau dan heroin. Bulan demi bulan, tahun demi tahun, pergerakan narkoba di kampung ini kian meluas dan membesar.
Sering kali Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat melakukan penggrebekan di Kampung Boncos, Kota Bambu, Palmerah, Jakarta Barat.
Pada Jumat 21 November Operasi Nilai Jaya 2017 dilakukan dan sepuluh orang laki-laki diamankan ke Mapolres Metro Jakarta Barat karena diduga menyalahgunakan narkoba. Dari hasil operasi tersebut beberapa barang bukti yang berhasil didapatkan antara lain sembilan paket plastik sabu dengan berat bruto 43,75 gram, satu bendel plastik klip, sebuah alat isap bong, satu ponsel Samsung, satu bungkus sedotan, dua buah pisau, uang tunai Rp11 juta dan sebuah tas kulit.

Kemudian, Rabu 20 Desember sebanyak 19 orang diamankan, tiga diantaranya perempuan. Barang bukti yang berhasil didapatkan antara lain sabu seberat 37 gram, tiga unit senjata tajam, sebelas unit ponsel, tiga unit timbangan digital, dan satu alat isap bong.