Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Narkoba Jenis Baru Mengintai Indonesia di 2018

Hambali , Jurnalis-Senin, 08 Januari 2018 |21:48 WIB
Narkoba Jenis Baru Mengintai Indonesia di 2018
Ilustrasi (Foto: Dokumentasi Okezone)
A
A
A

BNN sendiri telah mengidentifikasi sebanyak 68 jenis narkoba baru yang telah masuk dan beredar luas di Tanah Air. Diantara 60 jenis narkoba baru tersebut sudah memiliki ketetapan hukum dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 41 Tahun 2017. Sementara sisanya, masih dalam proses karena tergolong jenis baru.

Narkoba Flakka disebut jenis yang paling mematikan. Zat yang mengandung bahan senyawa aktif kimia Alpa Pyrrolidinopentiophenone (Alpha-PVP) itu mampu merangsang naiknya Hormon Dopamin, dimana Dopamin bekerja semacam Neurotransmiter dalam otak. Apabila jumlahnya berlebihan, maka dapat menimbulkan 'kesenangan' di luar batas, agresivitas tinggi, hingga tak sadarkan diri.

MANTAP! Polisi Ungkap Narkoba Baru Liquid Cairan Rokok Elektronik

Efek samping dari penggunaan Flakka hampir mirip dengan narkoba jenis kokain dan amfetamin, bahkan beberapa sumber menyatakan efeknya meningkat sampai 10 kali lipat lebih mengerikan. Dalam jangka pendek, pengguna akan mengalami euforia yang berlebihan, denyut jantung lebih cepat, kenaikan tekanan darah, disertai perilaku kewaspadaan yang berlebihan.

Sementara, Kepala Bidang Pemberantasan BNN Provinsi Banten, Abdul Majid mengakui, peredaran narkoba yang paling potensial dilakukan adalah melalui jalur laut. Menurutnya, dengan panjang garis pantai yang mencapai sekira 509 kilometer, maka tentu ruang itu bisa dengan mudah dimanfaatkan oleh jaringan pengedar narkoba.

Ini Puluhan Ribu Obat Keras dan Kedaluwarsa yang Disita Ditresnarkoba Polda Metro Jaya

"Pengawasan lemah, benar. Apa lagi Banten banyak celahnya. Jalur laut paling rawan, baik selat Sunda atau laut Jawa, juga laut Selatan, semua potensi kerawanan penyelundupan. Apalagi personil kita terbatas, di dalam aturan BNN Provinsi harusnya ada 200an personil, tapi sekarang hanya 61 orang, itu pun yang SDM-nya berasal dari Polri hanya 12 orang saja," ujar Abdul Majid.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement