Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Belasan Peluru Bersarang di Bangkai Orangutan yang Mati Tanpa Kepala

Sigit Dzakwan , Jurnalis-Jum'at, 19 Januari 2018 |09:14 WIB
Belasan Peluru Bersarang di Bangkai Orangutan yang Mati Tanpa Kepala
Orangutan ditemukan mati dengan kondisi tanpa kepala. (Foto: Sigit Dzakwan/Okezone)
A
A
A

PALANGKARAYA - Tim dokter forensik Polda Kalteng menemukan belasan peluru senapan angin di tubuh bangkai orangutan yang ditemukan tanpa kepala di Sungai Barito, Desa Kalahien, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah pada Senin 15 Januari 2018.

Hal ini diketahui setelah tim dokter forensik melakukan autopsi terhadap primata dilindungi ini. “Ditemukan belasan peluru senapan angin di tubuh bangkai orangutan tersebut. Namun terkait apa penyebabnya belum bisa disimpulkan,” ujar seorang dokter forensik kepolisian Polda Kalteng, Ida usai melakukan autopsi, Kamis 18 Januari 2018 sore.

Seekor orangutan tanpa kepala dan bulunya menghilang ditemukan tewas mengambang di Sungai Barito. Manajer Perlindungan Habitat, Center for Orangutan Protection (COP), Ramadhani mengatakan, bangkai orangutan itu ditemukan dengan kondisi sangat mengenaskan.

"Orangutan itu ditemukan warga pada Senin, saat itu juga sudah dikubur. seharusnya diautopsi dahulu untuk mengetahui kematian orangutan itu sebabnya apa tapi sudah terlanjur dikubur,” kata Dhani kala itu.

Setelah melakukan overlay peta, habitat orangutan di sekitar lokasi itu sudah banyak tergerus oleh konsesi perkebunan kelapa sawit.

(Baca juga: Bangkai Orangutan Tanpa Kepala Ditemukan di Sungai Barito)

Terpisah, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, Adib Gunawan menduga orangutan itu mati dibunuh. "Ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik, seperti bekas sabetan senjata tajam. Kepala orangutan itu sampai sekarang belum ditemukan," ujar Adib melalui sambungan telefon.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement