Atas kasus-kasus tersebut, dirinya menyoroti petugas medis di lapangan. Dirinya menganggap Bupati dan Dinas Kesehatan setempat telah bekerja. "Kita menyoroti yang di lapangan, mereka ada di tempat atau tidak, karena siapapun yang dipercayakan, jika model seperti ini yang menangani orang Papua tidak serius. Ini yang tidak benar, " ucapnya.
KLB di kabupaten Asmat sangat ironis. Di tengah miliaran dana otsus kesehatan digelontorkan pemerintah pusat, kasus yang menyita seluruh nata dunia ini terjadi. Data terakhir, 67 balita di Kabupaten itu meninggal dunia.
(Qur'anul Hidayat)