BANDA ACEH - Siapa yang tak tahu Aceh? Selain dikenal daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia, Aceh juga memiliki kekayaan alam lain yang sangat melimpah. Mulai yang tersimpan dari dalam perut bumi, hingga di dasar lautan.
Negeri serambi mekkah ini juga dikenal dengan keberagaman budaya dan kesenian yang kental. Salah satunya seperti Tari Saman, merupakan satu dari beberapa kesenian di Indonesia yang telah mendapat pengakuan UNESCO, sebagai warisan dunia tak benda. Tarian ini berasal dari tanah dataran tinggi Gayo.
Tak hanya kaya alam dan budaya, Aceh jua mempunyai potensi wisata alam yang bikin decak kagum. Pelancong mana saja yang mengunjungi daerah ini tak bisa mengelak jika matanya akan dimanjakan dengan panorama yang indah, seperti tanah dataran tinggi Gayo.
(Baca Juga: Ceuraceu di Selimut Hutan Aceh)
Berada di tanah Gayo, bikin hati tentram. Hamparan perkebunan warga yang mengelilingi membuat kepala terasa tenang, apalagi dibalut dengan bekapan suhu udara yang sejuk. Di samping itu, ada satu hasil perkebunan yang dimiliki tanah Gayo tergolong unik, yaitu tembakau hijau Gayo.
Ya, tembakau hijau Gayo, akrabnya masyarakat daerah ini menyebutnya bakong Gayo. Beberapa tahun silam, masyarakat tanah Gayo giat memproduksi tembakau hijau ini. Hal keunikan dari produk ini yang membuat berbeda dengan tembakau lain, ialah aroma dan rasa hisapannya yang serupa dengan ganja. Jika seorang penikmat sedang menghisap bakong Gayo, sensasinya seperti sedang nge-ganja.
Sekilas, bakong Gayo ini terlihat seperti daun ganja. Dari warnannya yang hijau, maupun aroma yang semerbak layaknya aroma ganja. Kendati demikian, bakong Gayo ini bukalah ganja, yang dapat menimbulkan efek memabukkan terhadap siapa saja yang menghisapnya. Efeknya bakong Gayo ini sama seperti tembakau yang ada pada rokok lazimnya.
(Baca Juga: Masjid Raya Baiturrahman, Saksi Peradaban Islam di Nusantara)
Beberapa pengusaha tembakau ini telah melakukan uji laboratorium. Hasilnya, tembakau jenis ini bukanlah tergolong kedalam jenis narkotika. Namun, guna menjaga kesehatan sangat dianjurkan untuk hidup bebas dari merokok. Bagi Anda yang bukan perokok, dianjurkan untuk tidak dicoba.
Warna hijau yang dihasilkan tembakau ini disebabkan karena daunnya masih muda, yang langsung dijemur pada kondisi cuaca yang mendung, atau pada malam hari. Lalu, setelah itu tembakau itu disimpan dalam wadah yang kedap udah.
βDan di daerah tertentu agar kualitas rasa dan kelembapan tembakaunya tetap terjaga,β kata Abdullah, seorang petani tembakau khas Gayo, kepada Okezone melalui sambungan selular, beberapa waktu lalu.
Daun tembakau yang baru dipanen akan diperam selama enam hari. Kemudian dipisahkan tulang dan daunnya, hal ini dilakukan apabila telah selesai diperam, dan hasilnya warna daun tembakau itu sudah berwarna kuning kemerah-merahan.
"Setelah itu baru dicincang menggunakan pisau," ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News