Diwartakan RT, Senin (29/1/2018), insiden tersebut muncul beberapa pekan setelah H&M mendapat kecaman karena iklan yang menampilkan bocah kulit hitam mengenakan sweater dengan kata-kata: "Monyet paling keren di hutan." Iklan tersebut memicu reaksi balik internasional dan tuduhan "rasisme." Beberapa kritikus bahkan mengatakan bahwa mereka akan memboikot merek tersebut. Toko-toko H & M di seluruh Afrika Selatan ditutup setelah mereka menjadi sasaran protes.
BACA JUGA: MUI Imbau Jangan Pakai Sandal Berlafadz Allah
Sebagai reaksi atas kecaman tersebut, H&M kemudian merekrut seorang “pemimpin global” untuk menangani masalah “keragaman dan inklusivitas.”
(Rahman Asmardika)