JAKARTA – Hampir 10 bulan berlalu pasca teror penyiraman air keras menimpa penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Namun, pengungkapan kasus teror itu belum menemukan titik terang.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, pesimistis kasus teror itu akan terungkap, terlebih jika melihat penanganan yang dilakukan pihak kepolisian.
“Terus terang sejak pemeriksaan terhadap saya dan melihat pola penanganan penyidikan polisi saya semakin pesimis kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan menemukan titik terang siapa pelaku dan aktornya,” katanya kepada Okezone, Kamis (1/2/2018).
Menurutnya, ada faktor nonteknis yang menyebabkan pihak kepolisian tak kunjung dapat mengungkap pelaku teror terhadap Novel Baswedan. Kendala nonteknis itu, lanjut Dahnil, bisa karena dugaan kasus yang terkait dengan aktor besar maupun pengaruh politik.
“Kendala di luar teknis penyidikan, bisa karena dugaan kasus ini terkait dengan ‘high profile person’, seperti yang disebut Novel,” ucapnya.
Karena itu, menurut Dahnil, agar faktor nonteknis tidak menjadi penghalang penyelidikan kasus Novel, Presiden Jokowi diharapkan turun tangan. Salah satunya cara agar kasus itu segera menemukan titik terang, menurut Dahnil, dengan dibentuknya tim gabungan pencari fakta (TGPF). Nantinya, TGPF berisi berisi sosok berintegritas untuk membantu penyidik kepolisian.
(Baca Juga: Operasi Tahap Dua Mata Novel Baswedan Kemungkinan Ditunda)
“Presiden harus turun tangan dengan membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) yang anggotanya adalah tokoh-tokoh berani, independen dan dapat dipercaya. Bila tidak, kasus ini akan terang ‘gelap’,” katanya.
Sekadar informasi, setidaknya sudah hampir 10 bulan Novel Baswedan menjalani perawatan di Singapura. Kedua matanya terluka akibat disiram air keras oleh orang tidak dikenal pada Selasa 11 April 2017 lalu, usai menunaikan ibadah Salat Subuh berjamaah di Masjid Al Ikhsan di Jalan Deposito, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
(Baca Juga: Mirisnya Nasib Ahmad Lestaluhu yang Dipecat Usai Jadi Saksi Kasus Novel Baswedan)
Hingga saat ini, polisi masih belum berhasil menangkap pelaku yang diduga lebih dari satu orang tersebut, bahkan identitas pelaku juga masih misteri. Pada Jumat 24 November lalu polisi bersama pimpinan KPK kembali merilis dua sketsa wajah terduga pelaku.
(Erha Aprili Ramadhoni)