JAKARTA – Pengamat tata kota Yayat Supriana mengatakan sistem terpadu dan penanggulangan antisipasi bencana serta prediksi cuaca ekstrem di Indonesia dinilai masih kurang baik. Hal ini pun harus menjadi perhatian dan segera diperbaiki.
"Ini ibaratnya lemah sinyal antara di udara dan di darat," katanya dalam Diskusi Redbons bertajuk 'Waspada Bahaya Longsor dan Banjir Mengancam' di Kantor Redaksi Okezone, Jalan Srikaya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2018).
Ia menerangkan, informasi cuaca memang cukup baik, namun antisipasi atas kerawanan bencana akibat cuaca ekstrem dinilai masih jauh dari harapan. Akibatnya, musibah seperti banjir, longsor, ataupun kebakaran tidak dapat diminimalisasi.
(Baca: PVMBG Kirim Tim Khusus untuk Menganalisa Longsor di Bogor)
"Info cuaca cukup baik, tapi pertanyaannya, bagaimana tindakan operasionl di lapangan. Biasanya kalau belum ada bencana, kita belum bergerak," tuturnya.
Kemudian ia juga menanyakan siapa yang paling bertanggung jawab atas dana operasional penanggulangan bencana di lapangan.
"Yang kedua, siapa yang paling bertanggung jawab oprasional di lapangn. Kita ini pada umumnya jarang ya dana-dana kegiatan ini untuk prefentifnya. Kejadiannya baru ada," tutupnya.
(Hantoro)