Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pelaku Penyerangan Gereja Santa Lidwina Jangan Langsung Disebut Diduga Gila

Fahreza Rizky , Jurnalis-Senin, 12 Februari 2018 |09:26 WIB
Pelaku Penyerangan Gereja Santa Lidwina Jangan Langsung Disebut Diduga Gila
Gereja di Yogyakarta diserang (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penyerangan terhadap jemaah Gereja St. Lidwina, Bedog, Sleman, Yogyakarta, yang tengah beribadah misa. Yaqut menduga ada motif atau agenda setting atas serangkaian aksi teror belakangan ini.

"Kami minta aparat kepolisian usut tuntas kasus ini dan apa motifnya di belakangnya. Jangan asal dibilang pelakunya diduga gila. Masa dari semua kejadian pelakunya gila semua. Aneh," tegas Yaqut, dalam keterangannya yang diterima, Senin (12/2/2018).

Gus Yaqut, sapaan akrabnya, pun tidak yakin pelaku benar-benar gila. Apalagi, kasus teror ini terjadi tidak berselang lama dan menimpa tokoh agama, mulai NU, Persis, Bhiksu di Tangerang, dan sekarang umat Katholik di Sleman.

"Kalau menurut saya, pelaku memang gila, tapi bukan secara psikologis atau fisik, tapi tergila-gila agama. Pelaku gila karena pemahaman agama yang salah," katanya.

(Baca Juga: Pelaku Penyerangan Gereja di Sleman Adalah Mahasiswa)

Menurut info yang diterima pihaknya, pelaku teror di Gereja St. Lidwina bernama Suliyono tersebut, terindikasi mulai terpapar radikalisme agama pasca Pilkada DKI Jakarta. Pelaku diketahui juga sebagai mahasiswa dan menjadi santri di Pondok Pesantren Sirojul Muhlisin, Topo Lelono, Secang, Magelang, Jawa Tengah.

Menurut Gus Yaqut, dengan latar belakang pelaku seperti itu, jelas ada motif di balik serangkaian kasus teror belakangan ini. Selain motif agama, lanjut dia, sangat mungkin ada motif politik di belakangnya. 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement