SLEMAN – Aiptu Al Munir anggota Polsek Gamping, Sleman, ikut menjadi korban penyerangan dan pembacokan jemaat gereja Santa Lidwina, di Bedog, Trihanggo, Gamping, Sleman. Dia ikut terkena sabetan pedang yang dibawa pelaku, Suliyono, di bagian kaki dan tangannya.
Almunir pun menjelaskan soal penaklukan pelaku penyerangan tersebut. Menurut Almunir, saat kejadian dirinya tengah berada di Polsek Gamping karena memang piket. Dirinya mengetahui ada penyerangan gereja setelah ditelepon oleh kepala SPK. Bersama dengan Brigadir Erwin dan Aiptu Praswanto, mereka mendatangi lokasi menggunakan mobil dinas. Begitu tiba, jalan di depan masjid sudah ramai dan terhalang massa dari jemaat dan warga sekitar.
Bersama dengan Praswanto, dia masuk untuk menenangkan pelaku. Namun, pelaku tetap tidak menggubrisnya. Bahkan saat Almunir sudah mengaku sebagai anggota kepolisian, ia malah diserang Suliyono.
“Saya sempat memberikan tembakan peringatan, tetapi tetap diserang,” jelasnya dalam pers release di Mapolda DIY, Selasa (13/02/2018)
Pelaku yang mengejarnya masih sempat menyabetkan pedang dan mengenai tangan kiri dan kaki kirinya. Dalam kondisi terdesak, Almunir berhasil menendang pelaku dan bersamaan dengan itu menembak kaki kanan pelaku untuk melumpuhkan.
“Kita sama-sama jatuh dan jemaat langsung mengamankan pelaku yang tertembak,” jelas Almunir.
Menurutnya saat kejadian dia bisa saja menembak pelaku pada bagian vital yang bisa menyebabkan kematian. Namun, hal ity tidak dilakukan karena kasus ini harus diusut tuntas. Ketika mati, kasusnya sulit diungkap lebih luas. Hal itulah yang mendasarinya mengincar kaki pelaku untuk ditembak.
“Kebetulan saya sudah 25 tahun di Reskrim, jadi biasa melumpuhkan pejahat,” terang pria yang tinggal di Bantul ini.
Dalam usianya yang sudah 57 tahun, Almunir banyak menghabiskan waktunya di satuan reserse dan kriminal. Baru sekitar enam bulan dia dipindah di satuan lain, hingga akhirnya yang datang di lokasi kejadian.
(Baca Juga: Kondisi Tersangka Penyerangan Gereja Lidwina Membaik, Polisi Mulai Lakukan Pemeriksaan)
Almunir sendiri mengalami luka robek pada tangan kirinya. Sabetan pedang menjadikan lengannya robek dan harus mendapat empat jahitan. Sedangkan kaki kirinya hanya mengalami luka kecil pada bagian kelingking.
“Ini tangan saya dijahit empat. Kalau sepatu rusak,” jelasnya.