KARAWANG - Blusukan hari ketiga calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di perkampungan Kabupaten Karawang, Senin (19/2/2018) berakhir di sebuah rumah milik pasangan lanjut usia (lansia), Abah Wahid (75) dan Mak Anah (70).
Dedi sengaja datang ke kediaman pasutri lansia yang merupakan warga Desa Krajan, Kecamatan Palumbonsari itu, karena sebelumnya dia mendapat pesan yang disampaikan melalui anak mereka, Anang (38). Melalui anaknya itu, lansia ini berpesan ingin sekali dijenguk Dedi Mulyadi.
Saat berpesan ke anaknya itu, posisi Dedi masih menjabat Bupati Purwakarta. Anang juga memberanikan diri menyampaikan pesan orangtuanya ini, karena dorongan dari tetangganya.
(Baca Juga: Dukung Deddy-Dedi 4 Jabar, Pengamen Akan Bikin Gerakan 4 Juta Koin)
Mengingat, pasangan lansia tersebut sudah bertahun-tahun tergolek lemas tak berdaya di rumahnya akibat penyakit yang diderita.
"Beberapa waktu lalu, ibu dan bapak saya sempat 'nyebut-nyebut' nama Kang Dedi. Waktu itu, memang suaranya enggak begitu jelas, yang terdengar cuma ingin sekali dijenguk sama belau," ujar Anang.
Hari ini, Dedi pun datang untuk memenuhi keinginan kedua lansia tersebut. Di lokasi, Dedi juga sempat berpesan kepada Anang, agar kebersihan lingkungan di sekitar rumahnya diperhatikan.
(Baca Juga: Nama Duo DM Tak Lagi Dipakai, Kini Pakai Deddy-Dedi 4 Jabar)
Menurutnya, dengan kondisi rumah yang pengap dan kayu yang sudah lapuk seperti ini malah akan menambah parah kondisi kesehatan kedua orangtuanya. Secara spontan, Kang Dedi yang datang menjenguk Mak Anah dan Abah Wahid itu langsung meminta bantuan warga sekira untuk membersihkan rumah tersebut.
"Ayo bapak ibu, kita kerja bakti bersihkan rumah. Mohon bantuannya ya," ajaknya yang disambut turun tangan warga.
Sesaat setelah 'bebersih', Dedi juga meminta bantuan kepada Anang dan tokoh masyarakat setempat untuk membawa kedua lansia ini menuju Rumah sakit. Soal biaya, Dedi mengatakan siap memberikan bantuan.
"Kasihan kan ini debu dan sampah di mana-mana. Kan bisa akang meminta istri untuk membersihkan, atau akang sendiri juga bisa. Terus ibu dan bapak bawa ke rumah sakit, kita bantu soal biaya, besok juga ada kursi roda buat beliau berdua. Nanti ajak jalan-jalan, biar menghirup udara segar," kata Dedi memberi amanat.
Sementara itu, sebelum ke kediaman pasangan lansia ini, Dedi juga sempat berkunjung ke kediaman Emak Narsih (80), warga Desa Warung Bambu, Kecamatan Karawang Timur. Ibu paruh baya ini juga menderita sakit bertahun-tahun.
Menurut pengakuan warga, nenek renta ini sudah lama terbaring tak berdaya di rumahnya. Kondisi Emak Narsih terbilang memprihatinkan. Ia tinggal di sebuah rumah yang jauh dari kategori laik huni. Rumah tersebut terbuat dari bilik bambu yang sudah usang dimakan rayap.
Kedua anaknya yang tinggal serumah, kondisinya juga sudah menua menemani Mak Narsih sehari-hari yang tanpa paksa. Bahkan, kini nenek renta tersebut sudah sulit menerima asupan makanan. Roni (48), salah seorang tetangga Mak Narsih mengaku, dia bersama warga sekitar pernah akan membawanya ke rumah sakit. Namun, Emak Narsih menolak dan malah menangis histeris karena ketiadaan biaya dan Kartu BPJS Kesehatan.
"Dulu, kami pernah ajak untuk ke dokter, tapi Emaknya nolak dan malah nangis. Katanya bingung gak punya biaya, " ujarnya.
Mendengar penjelasan dari warga, akhirnya Dedi pun mencoba membujuk nenek renta itu supaya mau diajak berobat. Awalnya dia nolak, lambat laun akhirnya Dedi berhasil membujuk Emak Narsih untuk dibawa ke rumah sakit.
"Kang maaf, ini emak tolong bantu diurus. Tadi sudah mau katanya. Gak usah mikirin biaya, soal itu biar saya nanti yang urus," kata Dedi kepada Roni.
(Arief Setyadi )