Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cita-Cita Dedi Mulyadi Membangun Pasar Tradisional di Jabar Jauh dari Kata Kumuh

Mulyana , Jurnalis-Rabu, 21 Februari 2018 |16:08 WIB
Cita-Cita Dedi Mulyadi Membangun Pasar Tradisional di Jabar Jauh dari Kata Kumuh
A
A
A

KARAWANG - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melanjutkan blusukannya di Kabupaten Karawang. Kali Ini, Bupati Purwakarta dua periode itu mengunjungi Pasar Tradisional Rengasdengklok.

Dalam blusukannya itu, Dedi Mulyadi membeli beberapa makanan serta menerima keluh kesah para pedagang. Para pedagang pun tak melewatkan kesempatan itu untuk mencurahkan isi hatinya.

Salah satu pedagang sayur, Urip (45) mengungkapkan bahwa para pedagang dan pembeli mengeluhkan kondisi pasar yang kumuh. Terlebih, berdasarkan pantauan, sampah menumpuk hampir di sepanjang depan dan samping pasar.

"Sehari-hari berjualan sayur Pak, hanya saja ini bau tidak sedap dari sampah bikin pusing sehari-hari. Barangkali bapak ada solusi bagaimana agar tidak begini lagi," katanya kepada Dedi Mulyadi, Rabu (21/2/2018).

Hal senada diungkapkan Sumarni (38), ibu rumah tangga yang sehari-hari berbelanja di pasar itu. Ia juga mengeluhkan kondisi pasar yang kumuh, terlebih jika turun hujan, jalanan pasar menjadi becek dan mengganggu proses jual beli.

"Sendal pasti kotor kalau abis belanja, becek Pak," keluhnya.

(Baca Juga: Saat Dedi Mulyadi Sarankan Dalang Wayang Golek Live di Medsos)

Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa kondisi pasar tradisional yang kumuh menjadi salah satu permalasahan umum. Untuk itu, ia menjelaskan bahwa penataan pasar harus dilakukan secara holistik atau keseluruhan.

"Pasar tradisional itu memiliki peran pengembangan ekonomi kerakyatan. Jadi, potensinya yang besar harus diimbangi dengan pengelolaan yang serius, tidak boleh kumuh, harus nyaman," jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Dedi Mulyadi juga memaparkan penjabarannya soal penataan pasar di Kabupaten Purwakarta. Selama dua periode kepemimpinannya, Dedi dianggap berhasil membangun citra pasar tradisional yang kumuh menjadi nyaman.

Salah satunya adalah Pasar Leuwi Panjang Purwakarta yang direnovasi dan diubah namanya menjadi Pasar Ki Sunda. Di pasar itu, desain yang unik serta kebersihan lingkungan menjadi salah satu ciri utama pasar yang terletak di samping SMAN 3 Purwakarta itu. Terlebih, Pemkab Purwakarta memberikan kios kepada pedagang secara gratis.

Menurut Dedi, hal yang sama juga akan ia lakukan jika dia diamanahi memimpin Jawa Barat. Ia bercita-cita untuk membangun pasar agar tak lagi dicap sebagai tempat yang kumuh.

(Baca Juga: Karena Sering "Ngamen", Dedi Mulyadi Tahu Banyak Problem Warga Secara Langsung)

"Ya kiosnya harus gratis, agar para pedagang tidak berhubungan dengan bank untuk pinjaman modal, cukup modal barang saja. Baik bank resmi atau rentenir gak bisa masuk. Pedagang itu cukup membayar retribusi kebersihan," katanya.

Mendengar penjabaran Dedi Mulyadi, salah seorang tokoh di Pasar Rengasdengklok (51) mendukung penuh Dedi untuk memimpin di Jawa Barat. Ia beranggapan bahwa keberhasilan Dedi Mulyadi di Purwakarta harus dilakukan di tingkat provinsi.

"Saya dukung penuh Kang Dedi Mulyadi karena beliau sudah mendukung keberadaan pasar tradisional," katanya.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement