Lebih lanjut Stephen menyampaikan bahwa penderita HIV/AIDS bukan orang yang harus dijauhi atau diisolasi. Mereka masih dapat berinteraksi dengan masyarakat serta mendapatkan pekerjaan yang layak apabila seorang penderita dapat melakukan pengobatan secara dini dan mengerti tata cara perlakuan terhadap HIV/AIDS.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) bisa menular pada pasangan homoseksual maupun heteroseksual. Meski begitu, HIV/AIDS tidak dapat menular melalui sentuhan, pelukan atau ciuman.
“Program penyuluhan HIV/AIDS wajib diberikan kepada seluruh Peacekeepers (Pasukan Perdamaian) guna membantu UNIFIL dalam menekan laju penularan Virus HIV dan AIDS di daerah operasi, seperti Lebanon ini,” tuturnya.
Diakhir penyuluhannya, Stephen menyampaikan bahwa HIV/AIDS merupakan epidemik yang mengancam masyarakat dunia. Jumlah penderita HIV/AIDS di dunia saat ini cenderung semakin bertambah dan masih belum ditemukan obatnya.
Menurut penelitian badan PBB untuk HIV/AIDS yaitu UNAIDS pada tahun 2017 menyampaikan bahwa, tidak ada satupun negara di dunia yang terbebas dari penyakit HIV/AIDS.
“UNIFIL berharap dengan penyuluhan HIV/AIDS tersebut dapat dijadikan sebagai informasi dan pengetahuan tentang penularan dan pencegahan Virus HIV/AIDS serta dapat ditekan penyebarannya,” tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, Dansatgas Indobatt Konga XXIII-L/Unifil Letkol Inf Arfan Johan Wihananto, S.I.P mengatakan bahwa penyuluhan masalah HIV/AIDS bagi prajurit TNI yang sedang bertugas sebagai Peacekeepers di Lebanon sangat penting mengingat mereka yang jauh dari keluarga, tidak menutup kemungkinan akan berbuat hal-hal yang dapat merusak diri dan keluarga mereka bahkan satuan dimana mereka bertugas.
Dansatgas Indobatt Konga XXIII-L/Unifil, Letkol Inf Arfan Johan Wihananto berharap, dengan adanya penyuluhan HIV/AIDS dari UNIFIL, prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda dapat terhindar dari bahaya HIV/AIDS, agar semasa penugasan maupun pasca tugas tidak ada satupun personel Indobatt XXIII-L yang terinfeksi virus tersebut.
“Yang harus kita pedomani adalah perkuat Iman dan Taqwa, patuhi semua aturan dan jangan sekali-kali melanggarnya. Ingat, keluarga tercinta menanti kepulangan kita dirumah,” ujar Letkol Inf Arfan Johan Wihananto melalui keterangan pers yang diterima media, Sabtu (24/2/2018).
Pada akhir kegiatan penyuluhan, Stephen Talugende dan Tim HIV/AIDS Officer UNIFIL membagi-bagikan Pin Simbol Anti HIV/AIDS kepada Peacekeepers yang sudah dan mengikuti penyuluhan tersebut.
(Rahman Asmardika)