Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Korban Tewas Warga Sipil di Ghouta Timur Capai 601 Orang

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 01 Maret 2018 |19:01 WIB
Korban Tewas Warga Sipil di Ghouta Timur Capai 601 Orang
Foto: Reuters
A
A
A

DAMASKUS - Jumlah warga sipil yang tewas akibat serangan udara dan pengeboman yang dilakuan pasukan Pemerintah Suriah ke wilayah pemberontak di Ghouta Timur telah mencapai 601 orang.Kelompok Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan, dari jumlah tersebut, 147 di antaranya adalah anak-anak.

BACA JUGA: Rusia Umumkan Gencatan Senjata Harian untuk Evakuasi Warga Sipil dari Ghouta

Lonjakan jumlah korban itu berasal dari penemuan jasad-jasad yang terkubur di bawah puing-puing bangunan yang hancur dalam serangan udara. Jasad-jasad tersebut ditemukan oleh tim penyelamat yang memanfaatkan jeda waktu gencatan senjata yang diprakarsai Rusia untuk mencari korban.

"Gencatan senjata selama lima jam yang diberlakukan setiap hari dan penerapan sebuah koridor kemanusiaan yang diusulkan oleh Presiden Rusia tidak cukup baik," kata Direktur Respons organisasi Save the Children di Suriah sebagaimana dilansir Al Araby, Kamis (1/3/2018).

Warga sipil di Ghouta Timur menolak tawaran Rusia untuk meninggalkan wilayah konflik itu pada Rabu, 28 Februari. Sementara itu pengeboman mulai mereda sejak gencatan senjata dan jeda kemanusiaan harian diberlakukan. Namun, tidak ada satu warga pun dari lebih dari 400 ribu penduduk Ghouta timur yang meninggalkan kota dengan bus yang telah disediakan pemerintah Suriah.

"Koridor kemanusiaan terbuka untuk semua orang yang ingin kembali ke pelukan tanah air, tapi sejauh ini tidak ada yang datang dan ini adalah hari kedua," kata seorang perwira militer di pos penjagaan.

Meski Rusia telah mengumumkan gencatan senjata selama lima jam setiap harinya dan menjamin keamanan warga sipil yang ingin keluar dari Ghouta, PBB merasa langkah itu belum cukup.

BACA JUGA: Serangan Udara di Ghouta Masuki Hari Kelima, PBB Desak Gencatan Senjata

PBB menuntut diberlakukannya gencatan senjata penuh yang dipatuhi kedua belah pihak pada Sabtu, 3 Maret dan mengatakan ada 40 truk berisi bantuan kemanusiaan yang menunggu kekerasan di Ghouta Timur dihentikan.Saat ini tidak ada akses bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh rezim Presiden Bashar Al Assad.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement