Hingga saat ini juga aparat kepolisian belum juga berhasil menemukan fakta akan pelaku penyiraman air keras yang menimpa penyidik KPK.
"Kasus ini masih simpang siur dan harus ada penindakan tegas dan keseriusan dalam penanganan kasus korupsi,"jelasnya.
Kasus penyiraman air keras yang kenimpa Novel bermula saat dirinya telah menjalankan ibadah sholat subuh di masjid dekat kediamannya, pada 11 April 2017 lalu.
(BACA: Juru Parkir Ingin Donorkan Mata, Novel: Terima Kasih atas Perhatiannya)
Dampak dari air keras yang menimpanya tersebut mengakibatkan luka parah parah pada kedua mata Novel akibat siraman air keras tak cukup ditangani di Indonesia. Sejak 12 April 2017, Novel mendapatkan perawatan mata di sebuah rumah sakit di Singapura.
(Mufrod)