KENDAL – Program unggulan Ganjar Pranowo, Kartu Tani, saat ini 'digoreng' untuk keperluan politik jelang Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018. Padahal, menurutnya, Kartu Tani diperlukan untuk mendata dan menjamin kebutuhan petani, terutama pupuk.
Ganjar mengatakan, Kartu Tani adalah jaminan agar tidak ada penyelewengan pupuk yang menjadi andalan untuk meningkatkan produksi pertanian. "Silakan tunjukkan kepada saya kalau ada penyelundupan pupuk selama ada Kartu Tani. Tidak ada kan? Ini adalah bukti Kartu Tani sudah bekerja secara sistem," ujarnya di Pondok Pesantren Manbaul Hikmah Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jumat (2/3/2018).
Menurut calon Gubernur Jawa Tengah tersebut, dengan Kartu Tani bisa diketahui jumlah petani, kebutuhannya, serta komoditas yang ditanam. "Saat ini petani di Jawa Tengah ada sekira 2 juta orang, 90 persen di antaranya sudah memiliki Kartu Tani. Kalau yang belum punya ya sementara dilayani dengan manual. Kalau sudah ya cara digital," jelasnya.
Ganjar mengakui, Kartu Tani masih butuh penyempurnaan agar bisa melayani sesuai keinginan petani dan mensukseskan program pemerintah. "Masih butuh software untuk pemantauan. Misalnya, menanam apa, menanam di mana. Jadi kalau harga komoditas turun karena panen raya, kita punya data. Dengan data tersebut, maka akan ada solusi," ucapnya.
(Baca Juga: Ganjar Puji Sepeda Motor Karya Anak Bangsa)