Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dedi Mulyadi Wacanakan 1 Dokter untuk Setiap Desa di Jawa Barat

Wijayakusuma , Jurnalis-Jum'at, 02 Maret 2018 |03:00 WIB
Dedi Mulyadi Wacanakan 1 Dokter untuk Setiap Desa di Jawa Barat
Dedi Mulyadi saat blusukan (Foto: Ist)
A
A
A

BEKASI - 'Blusukan' ala Dedi Mulyadi, calon Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), kembali berlanjut di Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Sejumlah masalah kesehatan menjadi agenda utama mantan Bupati Purwakarta tersebut.

Salah satu warga yang menyita perhatian lelaki yang identik dengan kemeja putih dan iket Sundanya itu, yaitu Salsa, seorang bocah perempuan berusia 11 tahun yang divonis menderita Lupus sejak dua tahun terakhir.

"Sudah dua tahun lalu, awalnya muncul bercak-bercak merah. Sempat diperiksain ke dokter, tapi karena gak ada biaya, jadi pengobatannya gak dilanjutkan," kata Ikah (26), kakak dari Salsa di hadapan Dedi Mulyadi, Kamis 1 Maret 2018.

(Baca: Deddy Mizwar Targetkan 70 Persen Suara di Bekasi)

Tak hanya Salsa, sejumlah warga lain di Kecamatan Cikarang Utara yang sempat dikunjungi Dedi, juga mengalami penyakit yang tak kalah serius, seperti kanker, ginjal, lumpuh dan polio.

Banyaknya ancaman penyakit yang mengintai kehidupan warga di wilayah tersebut, membuat Dedi berpikir cepat untuk menemukan solusi. Dan solusi yang dianggap paling tepat adalah dengan menempatkan satu orang dokter di setiap desa.

"Masyarakat Jawa Barat membutuhkan satu dokter untuk satu desa. Jadi tugasnya keliling saja untuk mengecek kesehatan warga. Mereka yang sakit langsung ditangani. Kemudian, penyebab sakitnya dianalisa agar ke depan tidak terjadi lagi," jelasnya.

Selanjutnya, hasil analisa dokter tersebut harus dipublikasikan ke masyarakat, untuk menentukan langkah preventif yang akan diambil selanjutnya. Sebab, kata dia, mencegah lebih baik daripada mengobati.

"Kalau mengandalkan upaya penyembuhan, ya repot dan mahal. Budaya hidup sehat justru yang harus dibangun, jadi ada langkah preventif," imbuhnya.

(Baca juga: Dedi Mulyadi Dicurhati Warga Bekasi soal Banjir Tahunan)

Sedangkan untuk sistem penggajian, menurut Dedi akan diimbangi dengan hasil kinerja dokter yang bersangkutan. Misalkan di sebuah wilayah jumlah warga yang sakit semakin berkurang, maka dokter tersebut gajinya akan bertambah, dan begitu pun sebaliknya.

"Dokter yang berhasil membuat masyarakat sehat itu prestasi, maka gajinya naik. Sebaliknya juga begitu," pungkasnya.

 

(Ulung Tranggana)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement