 
                "Jangan boleh berkembang politik identitas. Itu bisa masuk ke SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Itu nanti lebih sulit dipadamkan," jelas Wiranto.
Pendiri Partai Hanura ini lalu mewanti-wanti semua pihak agar pesta demokrasi tidak dirusak dengan kampanye hitam, politik uang, berita bohong (hoax), dan ujaran kebencian. Wiranto menganggap para pelaku aksi tersebut sebagai pengkhianat bangsa.
(Baca: Wiranto Sebut Tantangan saat Ini Perubahan Konstelasi Politik Global) 
"Itu pengkhianat. Cari, tangkap, hukum. Alhamdulillah sudah ada beberapa yang tertangkap (penyebar hoax dan ujaran kebencian)," tegas dia.
(Hantoro)