Guru pun, lanjut dia, harus tahu penyebab anak jika malas atau sering terlambat ke sekolah. Tidak boleh langsung disalahkan, karena pasti ada alasan.
"Kita tidak harus memvonis itu salah, mungkin saja perhatian terhadap anak itu kurang. Kalau langsung divonis, nanti yang ada si anak jadi minder," ujarnya.
Pada intinya, antara guru dan murid jangan sampai menjadi korban. "Masalah hukum, bisa diurus belakangan. Yang penting bagaimana kita menyikapi persoalan ini dan berharap ada jalan penyelesaian," ujarnya.
(Angkasa Yudhistira)