Selain figur agamis, sambung Baidowi, kriteria pendamping Jokowi di pilpres juga harus memiliki jiwa muda. Hal ini diperlukan untuk merebut suara para pemilih pemula.
“Jokowi perlu figur yang memahami kaum milenial. Mengingat 39% pemilih pada 2019 berusia di bawah 40 tahun. Cawapres dari kalangan muda menjadi sangat diperlukan karena mereka memiliki selera, gimmick dan gaya komunikasi yang berbeda dengan generasi baby boomers,” lanjutnya.
Ia menilai, Jokowi perlu figur yang memiliki pengalaman dan kompetensi intelektual menghadapi disrupsi ekonomi, transformasi digital dan persaingan di era revolusi industri. Bila yang dipilih hanya figur populis belaka namun nihil kapasitas, maka akan menjadi persoalan jika nantinya terpilih.
"Maka pengalaman intelektual mengelola jabatan publik baik di eksekutif atau legislatif menjadi perlu,” tutupnya.
(Arief Setyadi )