PHNOM PENH - Seorang warga Australia dan seorang warga Kamboja tewas terbunuh saat sebuah bahan peledak era perang meledak di tengah kegiatan penjinakan ranjau (demine) di Kamboja selatan. Polisi mengatakan, insiden yang terjadi pada Kamis, 15 Maret itu juga melukai tiga orang lainnya.
BACA JUGA: Tikus Pencari Ranjau, Selamatkan Jutaan Nyawa di Kamboja
Dua korban tewas adalah dua pelatih yang memberikan pelajaran kepada tentara Kamboja untuk mendeteksi ranjau di daerah sekitarnya. Perang saudara yang pernah terjadi di Kamboja telah meninggalkan warisan ranjau-ranjau yang tidak meledak di negara itu.
Berdasarkan keterangan polisi, insiden itu dilaporkan terjadi di sebuah markas militer di Provinsi Kampong Speu pada Kamis sore.
"Kelima korban tersebut melakukan pelatihan tentang bagaimana melakukan demine, ketika mereka mendeteksi sisa ranjau dari era perang," demikian keterangan dalam laporan seperti dikutip AFP, Jumat (16/3/2018).
"Pelatih orang Kamboja mengambilnya dan ranjau itu meledak, membunuhnya dan rekannya dari Australia," lanjut laporan tersebut.
Pelatih asal Australia lainnya dan dua tentara Kamboja terluka akibat ledakan tersebut namun belum segera diketahui seberapa parahnya luka yang dialami. Polisi tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan keterangan lebih lanjut.