Pria berusia 65 tahun itu berjanji akan menggunakan masa jabatan ketiganya untuk meningkatkan pertahanan Rusia dari serangan negara-negara Barat serta menaikkan taraf hidup warganya. Hasil pemilu itu disambut baik para pendukungnya, terutama karena Putin konsisten dengan sikapnya terhadap negara Barat.
“Saya pikir Amerika Serikat (AS) dan Inggris paham bahwa mereka tidak bisa memengaruhi pemilu kami. Warga sangat paham seperti apa situasi di Rusia saat ini,” ujar seorang anggota Majelis Tinggi Parlemen Rusia, Igor Morozov.
Sebagai informasi, delapan kandidat bersaing untuk memperebutkan status sebagai orang nomor satu di Rusia. Selain Putin, ada nama Pavel Grudinin dari Partai Komunis Federasi Rusia; Ksenia Sobchak; Vladimir Zhirinovsky; Sergey Baburin; Maxim Suraykin; Boris Titov; dan Grigory Yavlinsky.
Salah satu oposisi terkuat Putin, Alexey Navalny, dilarang mengikuti pemilu karena tersangkut aturan pernah menjalani hukuman penjara. Negara-negara Barat dan para pendukung Navalny menduga pemerintah Rusia sengaja menjegal langkah aktivis anti-korupsi tersebut sebelum masa pendaftaran calon presiden (capres).
(Wikanto Arungbudoyo)