KOTA MALANG - Di hadapan ribuan civitas akademica Universitas Islam Malang (Unisma), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya bagi masyarakat untuk tidak terpengaruh isu-isu yang tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Isu-isu tersebut menurut Jokowi hanya akan membuat generasi muda pesimis dalam menyonsong masa depan Indonesia lebih baik.
Isu-isu yang tak bisa dipertanggungjawabkan itu menurut Jokowi antara lain soal Partai Komunis Indonesia (PKI), antek asing, antek China dan lain sebagainya.
"Jangan sering mengembangkan isu-isu PKI, antek asing, antek China, isu utang, isu sertifikat, dan isu lainnya. Ini menyebabkan bangsa kita jadi pesimis. Tidak boleh! Rakyat dan negara kita harus punya mental yang kuat," tegasnya saat mengisi kuliah tamu di Unisma, Kamis (29/3/2018).
Di isu PKI misalnya, Jokowi mengungkapkan keheranannya, bagaimana mungkin seorang anak yang terlahir pada 1961 dan berusia 4 tahun saat PKI dibubarkan pada 1965 bisa dituding sebagai anggota PKI.
(Baca juga: Jengkel dengan Penyebar Fitnah PKI, Jokowi: Awas Kalau Ketemu, Tak Gebuk)
"Apa ada PKI balita? Logikanya tidak masuk, tapi begitu ada yang percaya. Heran saya dengan yang percaya (isu PKI), kebangetan!." ujarnya sambil tertawa diikuti tawa ribuan audien yang hadir.
Ada lagi isu di mana dirinya disebut tengah mendampingi Ketua PKI, D.N. Aidit saat berpidato. Sambil menunjukkan gambar, Presiden Jokowi menegaskan hal itu tidak masuk akal. "Itu pidato Tahun 1955 saya masih belum lahir, saya lahir tahun 1961. Saya tidak tahu yang pintar yang membuat isu atau yang menerima. Tidak logis, sangat tidak masuk akal. Siapa Presiden Jokowi itu silakan ke Solo, cek keluarganya, sekarang jaman terbuka," ungkapnya kembali.
(Baca juga: Jokowi: Jangan Sampai Termakan Isu hingga Muncul Pesimisme di Tengah Rakyat!)
Ia menambahkan, sebagai negara besar isu-isu tersebut pasti akan muncul. Namun ia mengingatkan masyarakat untuk pintar dan cermat memilih informasi yang didapat.
Kepala Negara menjadi pembicara dalam kuliah tamu kepada ribuan mahasiwa dan civitas akademica Unisma. Acara tersebut menjadi bagian dari rangkaian kunjungan kerja Presiden Jokowi bersama kabinet kerja di Kota Malang pada Rabu-Kamis, 28-29 Maret 2018.
(Qur'anul Hidayat)