NAMA Nyak Sandang belakangan mendapat sorotan publik usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka pada Rabu, 21 Maret 2018. Lantas, siapakah Nyak Sandang?
Mungkin sudah banyak yang tahu sosok Nyak Sandang kini setelah muncul pemberitaan di sejumlah media nasional. Nama Nyak Sandang dikenal masyarakat Indonesia, karena dia adalah orang yang ikut menyumbangkan harta kepada Presiden Soekarno untuk membeli pesawat pertama Indonesia.
Nyak Sandang adalah salah satu orang yang ikut andil menyumbangkan harta kekayaannya untuk membeli pesawat pertama Indonesia. Hal ini berawal dari tahun 1948, saat Presiden Sukarno berkunjung ke tanah Aceh guna mencari dana untuk pembelian pesawat pertama setelah Indonesia merdeka.
Presiden Joko Widodo saat menerima Nyak Sandang di Istana Negara (foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres)
Kala itu, Nyak Sandang berusia 23 tahun. Bersama orang tuanya, dia menjual sepetak tanah dan 10 gram emas. Hartanya yang dihargai Rp100 pun diserahkan kepada negara untuk membeli pesawat pertama Indonesia.
Presiden Sukarno pun menerima sumbangan dari masyarakat Aceh sebanyak SGD 120 ribu dan 20 kg emas murni untuk membeli dua pesawat terbang yang diberi nama Seulawah R-001 dan Seulawah R-002. Dua pesawat tersebut merupakan cikal bakal maskapai Garuda Indonesia Airways.
(Baca Juga: Nyak Sandang, Penyumbang Dana untuk Beli Pesawat Pertama Indonesia Bertemu Jokowi)
Di usia yang kini senja, Nyak Sandang memiliki beberapa keinginan. Ketika bertemu di Istana Negara, dia pun mengutarakan tiga keininannya kepada Presiden Jokowi, yakni pertama memohon bantuan agar mendapat layanan operasi katarak. Kedua, ia juga memohon kepada Presiden Jokowi mendirik masjid di kampung halamannya di Lamno, Aceh Jaya. Ketiga, ingin menunaikan ibadah haji.
Melihat hal tersebut, Presiden Jokowi seolah tersentuh dan mencoba untuk mengabulkan tiga keinginan si penyumbang pesawat pertama di Indonesia tersebut. Hal yang utama dilakukan adalah, menyembuhkan penyakit katarak yang diderita Nyak Sandang.
Sedangkan untuk permohonan ketiga, Jokowi mengatakan akan mengupayakannya. Ia terlebih dulu akan berkoordinasi dengan Menteri Agama. Sambil menunggu kepastian keberangkatan haji, Jokowi menawarkan umrah terlebih dahulu.
"Mengingat haji kan ada antriannya, nanti saya bicarakan dengan Menteri Agama," jawab Jokowi.
Di penghujung perbincangan, Nyak Sandang pun berterima kasih kepada Jokowi. "Terima kasih Bapak Presiden sudah punya waktu untuk kami," ungkap Nyak Sandang.
Presiden Joko Widodo saat menerima Nyak Sandang di Istana Negara (foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres)