Rusia Akan Tembak Jatuh dan Serang Tempat Peluncuran Rudal yang Menyasar ke Suriah
BEIRUT – Duta Besar Rusia untuk Lebanon memperingatkan bahwa militer Rusia memiliki hak untuk menembak jatuh rudal dan menghancurkan semua lokasi peluncurannya jika Amerika Serikat menyerang Suriah. Hal itu disampaikan Alexander Zasypkin menyusul pernyataan dari Amerika, Inggris dan Prancis tentang pengambilan opsi tindakan militer terhadap Suriah sebagai balasan atas dugaan serangan senjata kimia di Douma.
BACA JUGA: Suriah Berpotensi Diserang dalam 72 Jam, Maskapai Penerbangan Diimbau Berhati-hati
"Pasukan Rusia akan menghadapi agresi AS di Suriah, dengan mencegat rudal dan menyerang landasan peluncuran mereka," tegas Zasypkin seperti dilaporkan stasiun televisi Al Manar yang dipantau RT, Rabu (11/4/2018).
Setelah munculnya laporan dari organisasi White Helmets mengenai penggunaan senjata kimia di Duoma, Ghouta Timur, Amerika Serikat langsung menuduh rezim Suriah di bawah presiden Bashar Al Assad sebagai pihak yang bertanggungjawab dan menyatakan akan melakukan tindakan keras terhadap Suriah.
Badan pengawas lalu lintas pada Selasa telah memperingatkan maskapai penerbangan untuk berhati-hati saat mengudara di kawasan laut Mediterania karena kemungkinan dilancarkannya serangan udara ke Suriah dalam waktu 72 jam ke depan.
BACA JUGA: Suriah Cegat Serangan Rudal ke Pangkalan Udaranya, Tuduh AS Bertanggungjawab
Sebelumnya, pada Minggu, pangkalan udara militer T-4 Suriah diserang tembakan rudal yang menewaskan dan melukai beberapa korban. Rudal tersebut dilaporkan ditembakkan dari Laut Mediterania melalui wilayah udara Lebanon menuju Suriah. Rusia dan Suriah menuduh Israel sebagai pelaku di balik serangan rudal tersebut.
(Rahman Asmardika)
