SYDNEY – Perdana Menteri (PM) Australia, Malcolm Turnbull, mengakui perundang-undangan dengan tujuan untuk mencegah intervensi asing dalam politik telah membuat hubungan negaranya dengan China sedikit renggang. Pernyataan itu dikeluarkan setelah visa beberapa pejabat ditolak oleh China.
Hubungan antara Canberra dengan Beijing sedikit panas dalam satu tahun terakhir, terutama setelah Australia khawatir dengan peningkatan pengaruh China. Negeri Kanguru lantas menerbitkan undang-undang yang melarang donasi politik dari luar negeri.
“Jelas ada semacam tensi dalam hubungan (kedua negara) terkait pengenalan undang-undang mengenai intervensi asing tetapi saya yakin kesalahpahaman akan segera diselesaikan,” ujar Malcolm Turnbull dalam wawancara dengan sebuah stasiun radio, mengutip dari Reuters, Kamis (12/4/2018).
Media Australian Financial Review melaporkan, China pekan ini menolak pengajuan visa sejumlah pejabat pemerintahan Australia yang hendak menghadiri pameran perdagangan. Belum diketahui dengan pasti alasan dibalik penolakan visa tersebut oleh China.
BACA JUGA: Australia Tidak Khawatir China Ingin Bangun Pangkalan Militer di Vanuatu