LONDON – Yulia Skripal, putri dari mantan mata-mata Rusia yang selamat dari upaya pembunuhan di Salibury, berbicara dalam wawancara pertama setelah dia pulih. Namun, Yulia tidak mengungkap hal baru mengenai insiden yang terjadi pada Maret lalu.
"Saya datang ke Inggris pada 3 Maret untuk mengunjungi ayah saya, sesuatu yang telah saya lakukan secara rutin sebelumnya. Setelah 20 hari dalam keadaan koma, saya terbangun dengan berita bahwa kami berdua diracuni," kata Yulia dalam video yang dilansir Reuters, Kamis (24/5/2018).
Yulia dan ayahnya Sergei Skripal, seorang mantan kolonel intelijen militer Rusia yang mengkhianati puluhan agen dan membelot ke dinas mata-mata Inggris, MI6, ditemukan tidak sadarkan diri di bangku publik Kota Salisbury, Inggris, pada 4 Maret. Yulia dan ayahnya sempat koma sebelum akhirnya sadar dan pulih dari racun yang digunakan untuk menyerang mereka.
BACA JUGA: Putri Mantan Mata-Mata Rusia Sebut Insiden Peracunan Membingungkan
"Saya masih merasa sulit untuk menerima kenyataan bahwa kami berdua diserang. Kami sangat beruntung karena kami berdua selamat dari percobaan pembunuhan ini. Pemulihan kami lambat dan sangat menyakitkan," paparnya.