Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Esensi Kebijakan Pangan Era Amran: Menyayangi Petani

Esensi Kebijakan Pangan Era Amran: Menyayangi Petani
Mentan Amran Sulaiman (Foto: Ist)
A
A
A

Pencapaian produksi pangan strategis juga diikuti dengan peningkatan produksi protein hewani. Pada tahun 2016 produksi daging sapi sebesar 0,52 Juta ton, naik 5,31 % persen dibandingkan tahun 2014 yaitu 0,49 Juta ton. Begitupula pada telur tahun 2016 produksi mencapai 1,6 Juta Ton terjadi peningkatan 13,6 % dibandingkan tahun 2014 sebesar 1,4 Juta ton. Sementara untuk daging ayam juga mengalami peningkatan produksi tahun 2016 sebesar 3,1 Juta ton juga dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu 1,9 juta ton.

Pencapaian peningkatan produksi juga diikuti dengan meningkatnya kesejahateraan petani. Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) yaitu NTP tahun 2016 mencapai 101,65 meningkat 0,06% dibandingkan NTP 2015 yang sebesar 101,59. NTUP rata-rata nasional tahun 2016 juga berada di posisi tertinggi dalam 3 tahun terakhir. Tahun 2016 NTUP mencapai 109,86 atau naik 2,3% dibandingkan tahun 2015.

Tak heran, capaian-capaian tersebut pun telah membawa Indonesia untuk mewujudkan kedaulatan pangan yakni tidak impor beras, bawang, dan cabai. Sementara impor jagung turun secara signifikan mencapai 62% (2016) dan belum ada impor di tahun 2017. Selain berhasil menekan impor, Indonesia kini telah melakukan ekspor, seperti beras ke Papua Nugini dan Srilanka. Indonesia juga ekspor jagung ke Malaysia dan Timor Leste, serta bawang merah juga sudah ekspor ke Vietnam, Filipina, Timor Leste dan Singapura.

Mentan Amran Sulaiman (Ist)

Harus dicatat juga, produksi pertanian 2017 Rp 1.344 T naik Rp 350 T dari 2013, invetasi pertanian 2017 Rp 45.9T naik 14% pertahun sejak 2013 dan nilai ekspor 2017 Rp 441T naik 24% dari 2016.

Dulu impor jagung 3.5 juta ton setara Rp 10T, kini menjadi negara eksportir jagung. Dan sejak 2016 tidak impor cabai segar

Demikian juga di 2014 impor bawang merah 72 ribu ton, tapi di 2017 Kementan berhasil membalikan menjadi ekspor 7.750 ton ke 6 negara. Kini pun sudah ekspor telur, daging ayam olahan, edamame, sayuran dan buah.

Hebatnya lagi, program pangan pun berhasil menurunkan kemiskinan penduduk desa 2017 sebesar 4.7% dari 2015

Perlu semua pihak menyadari bahwa program terobosan tersebut di atas, sebagian adalah investasi yang dampak multiflier-nya akan dirasakan dalam 5 sampai dengan 10 tahun ke depan. Seperti misalnya, program Inilah kunci keberhasilan pembangunan pertanian berkelanjutan.

Untuk program pengembangan prasarana dan sarana pertanian, Kementerian Pertanian merehabilitasi jaringan irigasi tersier 3.47 juta hektar terbesar sepanjang sejarah. Membangun embung 2.278 unit embung, damparit/longstorage. Kemudian, perluasan dan optimasi lahan 1.08 juta hektar dan lahan rawa 467 ribu hektar. Memberi alsintan gratis 370 ribu unit naik 4700 persen dari 2013. Perjalanan dinas direvisi untuk petani Rp 800 miliar.

Program pangan pun menjamin tetap berproduksi melalui asuransi 1.2 juta hektar pertama kali dalam sejarah. Membangun 1.313 desa mandiri benih, membangun 714 desa pertanian organik.

Program peningkatan produksi daging sapi dalam negeri melalui Inseminasi Buatan 3.5 juta ekor sapi dan lahir lebih dari 1.5 juta sapi. Bantuan ayam kampung unggul 10.000 ekor.

Di subsektor lainnya, program kemengan telah membangun sentra/ lumbung pangan 5 provinsi, 12 kabupaten perbatasan untuk ekspor. Juga mengembangkan rempah mengembalikan kejayaan RI.

Dalam upaya mengejar swasemnbada gula, Kementerian pertanian mendorong investasi 4 pabrik gula baru dan revitalisasi pabrik gula eksisting. Di sisi lain, untuk mendorong terpenuhinya pangan keluarga, yang sehat. Kementerian pertanian meluncurkan program pengembangan kawasan hortikultura dan kawasan rumah pangan lestari.

Oleh: Dr Ketut Kariyasa,

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement