Kepala Negara meminta PM Narendra menyoroti soal tingginya tarif atas produk kelapa sawit di Indonesia. "Beliau tadi menyanggupi untuk melihat dari masalah-masalah yang tadi kita sampaikan," imbuhnya.
Kepala Negara juga secara khusus mengundang investasi India di bidang infrastruktur seperti pelabuhan dan bandara serta industri farmasi, khususnya obat-obatan yang belum dapat diproduksi di Indonesia.
"Saya juga menyambut baik penerbangan langsung Garuda Indonesia dari Bali ke Mumbai yang dimulai April 2018. Potensi konektivitas udara sangatlah besar dan kita berharap kiranya dapat dipertimbangkan kembali penambahan jumlah hak angkut sehingga mencerminkan perkembangan interaksi ekonomi," jelasnya.
Jokowi menegaskan, India merupakan mitra strategis Indonesia di bidang politik dan keamanan, salah satu perwujudannya adalah kemitraan di bidang maritim. Kedua negara diketahui bekerja aktif dalam kerjasama IORA, serta melakukan komunikasi yang intensif dalam memajukan kerjasama di Indo-Pasifik.