Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Wamenlu RI Angkat Bicara Soal Larangan WNI Masuki Israel

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 31 Mei 2018 |12:05 WIB
Wamenlu RI Angkat Bicara Soal Larangan WNI Masuki Israel
Foto: Reuters.
A
A
A

JAKARTA – Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia mengonfirmasi laporan mengenai larangan bagi warga negara Indonesia (WNI) untuk memasuki wilayah Israel mulai 9 Juni. Keputusan Tel Aviv itu dikhawatirkan akan berdampak terutama pada umat Nasrani yang ingin melakukan ziarah ke kota suci Yerusalem.

Keputusan untuk melarang kunjungan turis Indonesia itu diambil Israel sebagai balasan atas tindakan Indonesia yang menunda pemberian visa kepada warga negara Israel yang ingin berkunjung ke Indonesia. Penundaan itu merupakan bentuk respons Indonesia terhadap tindakan tentara Israel yang membunuh ratusan warga Palestina di Gaza selama demonstrasi besar pekan lalu.

BACA JUGA: Mulai 9 Juni Israel Larang Warga Indonesia Masuki Wilayahnya

Ditemui media usai membuka Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD) di Hotel Borobudur, Abdurrahman Mohamad Fachir mengatakan bahwa pemberian visa adalah kebijakan masing-masing negara, begitu pula dengan kasus ini.

“Bahwa pertama ya kita mengetahui langkah tersebut, tapi kita juga harus memaklumi bahwa setiap negara memiliki kebijakan terkait pemberian fasilitas visa; memberikan atau tidak memberikan. Itu saja. Tidak lebih dari itu,” kata Fachir kepada media Kamis (31/5/2018).

Mengenai dampak pelarangan itu terhadap warga Indonesia, terutama umat Nasrani yang ingin berziarah ke kota suci, Fachir mengatakan bahwa telah ada aturan internasional mengenai tidak bolehnya ada larangan untuk mengunjungi tempat suci. Hal itu sebelumnya telah disampaikan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada Rabu.

BACA JUGA: Ditjen Imigrasi: Kabar Indonesia Keluarkan Visa untuk Israel Adalah Hoax

“Sebenarnya juga sudah disampaikan oleh menteri agama terkait hal itu. Dan tentu aturan internasionalnya pun ada terkait dengan itu.”

Setiap tahunnya, puluhan ribu orang, termasuk kelompok-kelompok dari Indonesia, memasuki Israel untuk melakukan ziarah dan mengunjungi tempat-tempat suci yang terletak di beberapa kota di Israel termasuk Betlehem dan Yerusalem. Jika larangan tersebut jadi diberlakukan, maka para peziarah lah yang akan terkena dampaknya.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement