Polisi yang mendatangi lokasi langsung melakukan mediasi dengan tokoh masyarakat, MUI dan lainnya agar permasalahan ini tidak berbuntut panjang.
"Dalam mediasi Mr Frank menyadari kesalahan yang diperbuatnya karena telah emosi dikarenakan tidak mengetahui bahwa kegiatan solawatan dan tadarus merupakan kegiatan umat Muslim," paparnya.
Selain itu, kepasa polisi istri Frank, Asmini (50) mengaku bahwa suaminya memang mengidap gangguan emosional. Dia pun meminta maaf dan berjanji agar kejadian tersebut tidak terulang.
"Istri WNA tersebut menjelaskan bahwa suaminya mengidap gangguan emosi (marah-marah). Bahkan untuk tidur pun di tempatkan di luar rumah," tutupnya.
(Khafid Mardiyansyah)