Dia mengatakan, kehadiran pemantau dari mancanegara ini merupakan program Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang tengah menggelar "electoral studies".
"Ada 40 negara yang terlibat dalam program tersebut. Namun dari ke-40 negara itu, yang memantau di Kota Bekasi berasal dari 17 negara, karena sisanya bertugas di wilayah lain," katanya.
Empat wilayah lain penyelenggara pilkada yang juga dipantau ialah Kota dan Kabupaten Bogor, Serang, serta Tangerang.
Pemantau asing yang terjun dalam berasal dari beragam latar belakang, di antaranya praktisi penyelenggara pemilihan umum di negara masing-masing, pengawas, hingga lembaga sosial terkait lainnya.
Studi banding itu dilakukan mengingat pemilihan umum di Kota Bekasi tidak terlepas dari kesamaan kondisinya dengan DKI Jakarta.