Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Rentetan Derita Pengguna Transportasi Laut

Fiddy Anggriawan , Jurnalis-Selasa, 03 Juli 2018 |15:56 WIB
Rentetan Derita Pengguna Transportasi Laut
Kapal Tenggelam (foto: Shutterstock)
A
A
A

KARAMNYA Kapal Motor (KM) Lestari Maju di perairan Kepulauan Selayar menambah panjang kasus kecelakaan transportasi laut. Pada Juni 2018 setidaknya sudah ada dua kejadian kapal tenggelam, yakni KM Arista di perairan Pulau Khayangan (Selat Makassar) dan KM Sinar Bangun di Danau Toba.

Rentetan kejadian kapal tenggelam tentu menambah derita para pengguna transportasi laut tersebut. Bagaimana tidak dari tiga kejadian tersebut setidaknya ada penumpang yang menjadi korban tewas. Berikut ulasan Okezone, Selasa (3/7/2018) mengenai rentetan tenggelemnya kapal sepanjang Juni hingga Juli :

1. KM Arista

Hari ke-4 Pencarian, Tim SAR Kembali Temukan 1 Korban Kapal Motor Arista Pencarian KM Arista (foto: Antara)

Kapal penumpang tujuan Pulau Barrang Lompo yang tenggelam di Selat Makassar, Sulawesi Selatan diduga akibat kelebihan muatan. Menurut keterangan penumpang yang selamat, bernama Sukri, peristiwa tenggelamnya kapal tersebut terjadi pada Rabu 13 Juni 2018 sekira pukul 14.00 Wita.

“Kapal isinya orang yang mau mudik dan yang baru habis belanja barang-barang untuk Lebaran di Makassar. Kalau jumlah penumpangnya belum tahu pasti, karena tidak pakai tiket. Tapi yang pasti penuh tadi kapalnya,” tutur Sukri.

Informasi yang dihimpun, Kapal Motor (KM) Arista jenis jolloro’ (kapal tradisional) itu mengangkut sedikitnya 35 orang dari Pelabuhan Paotere’ Kota Makassar menuju Pulau Barrang Lompo. Di tengah laut, kapal yang dikemudikan Kila, itu terbalik setelah dihantam ombak.

Raudah, istri Kila mengatakan, mereka baru saja meninggalkan Pelabuhan Paotere’ saat peristiwa itu terjadi. Sekitar lima mil, mendadak kapal dihantam angin dan ombak besar. “Kapal langsung terbalik hingga tenggelam,” katanya.

Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Aris Bachtiar mengatakan, jumlah total penumpang sekitar 35 orang. Sedangkan, penyebab kecelakaan masih didalami. Dalam peristiwa ini setidaknya ada 16 orang penumpang meninggal dunia.

Humas Basarnas Makassar, Hamsidar mengatakan, pihaknya telah melakukan audit data terakhir korban jiwa tragedi kapal maut yang menenggelamkan puluhan penumpang tujuan pulau Barrang Lompo tersebut. Namun, dirinya sendiri belum bisa memastikan akan penyebab lebih jelasnya korban yang sempat dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo (RSWS).

"Ada penambahan korban. Dari total keseluruhan menjadi 16 orang yang telah meninggal dunia,"kata Hamsidar melalui pernyataan tertulisnya kepada Okezone.

Berdasarkan data faktual korban tercatat sedikitnya 73 orang yang penumpangi kapal tersebut. Padahal diawal diinformasikan hanya 35 orang penumpang.

Adapun yang berhasil dievakuasi tim SAR Gabungan berjumlah 71 orang yang terdiri dari 16 orang meninggal dunia dan 55 orang selamat. Sehingga 2 orang masih dalam pencarian.

Hari ke-4 Pencarian, Tim SAR Kembali Temukan 1 Korban Kapal Motor Arista Pencarian KM Arista (foto: Antara)

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani menjelaskan, dugaan sementara penyebab tenggelamnya kapal akibat ombak dan angin kencang. Dia menambahkan, banyaknya korban tewas akibat karamnya kapal tersebut lantaran penumpang tak menggunakan jaket keselamatan saat bertolak ke Pulau Barrang Lompo.

"Korban banyak meninggal dunia enggak pakai life jacket," tegas Dicky.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement