JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane meminta Polri segera menangkap pelaku peledakan bom di Dusun Pogar, Desa Bangil Gempeng, Kecamatan Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. Sebab, dikhawatirkan ada aksi lanjutan dari pelaku yang saat ini masih dalam pengejaran tersebut.
"Karena dikhawatirkan yang bersangkutan akan menebar aksi teror baru yang bisa mengganggu pelaksanaan Asian Games di Indonesia yang tinggal beberapa hari lagi," ujar Neta dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/7/2018).
Neta menambahkan, dari informasi yang diterima pihaknya, pelaku bom Pasuruan melarikan diri dengan membawa tas ransel hitam yang diduga berisi bahan peledak. Pelaku kabur menggunakan sepeda motor dan belakangan diketahui meninggalkan kendaraannya di tempat penitipan Stasiun Pasuruan.
"Pelaku membuat kamuflase seolah-olah dia kabur dengan menggunakan kereta api. Padahal, saksi mata melihat pelaku kabur dengan angkot ke arah Sidoarjo atau Mojokerto," imbuh dia.
Menurut Neta, pelaku merupakan anggota ISIS dan mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka. Ia mengungkapkan, ketika era Aceh sebagai Daerah Operasi Militer (DOM) memang cukup banyak anggota GAM yang dilatih di Libya.
"Setelah masa damai di Aceh, keberadaan eks GAM yang dilatih di Libya ini tidak terlacak," papar Neta.
Oleh karena itu, ia menginginkan polisi bisa bertindak cepat menangkap pelaku yang mempunyai banyak identitas KTP dan diduga mempunyai jaringan cukup luas, mulai Aceh, Banten, hingga Jawa Timur.
"Jika pelaku bisa segera tertangkap diharapkan jaringan terorisnya bisa terbongkar dan dilumpuhkan, sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat bisa terjaga, terutama saat pelaksanaan Asian Games," jelasnya.
(Hantoro)