Gereja Katolik Roma yang berpengaruh telah menjadi penengah antara pemerintah Ortega dan oposisi untuk mengakhiri kerusuhan, tetapi prosesnya macet di tengah berlanjutnya kekerasan.
Dalam luapan kemarahan paling baru, setidaknya 14 orang tewas dalam serangan akhir pekan oleh massa pro-pemerintah di dekat kubu oposisi Masaya, di tenggara negara itu.
Ortega, mantan gerilya sayap kiri, pertama kali berkuasa melalui pemberontakan tahun 1979, sebelum kalah dalam pemilihan presiden pada tahun 1990.
Dia terpilih kembali tahun 2007 tetapi para penentang menuduh dia dan istrinya, Wakil Presiden Rosario Murillo, membentuk kediktatoran yang bercirikan nepotisme dan penindasan brutal.
(Qur'anul Hidayat)