Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Trump Tuding Jerman Jadi "Tawanan Rusia" Gara-Gara Kesepakatan Minyak dan Gas

Agregasi VOA , Jurnalis-Kamis, 12 Juli 2018 |08:54 WIB
Trump Tuding Jerman Jadi
Presiden AS Donald Trump bersama Presiden Turki, Tayyip Erdogan, berjalan bersama untuk menghadiri pembukaan KTT NATO di Brussels, Belgia, Rabu (11/7/2018). (Foto: Reuters)
A
A
A

Presiden Trump mengatakan,"Saya kira sangat menyedihkan Jerman membuat kesepakatan minyak dan gas besar dengan Rusia padahal kita justru harus mencegah hal ini. Jerman membayar miliaran dolar setahun kepada Rusia. Jerman kini dikendalikan sepenuhnya oleh Rusia karena mereka mendapat 60 sampai 70 persen energi mereka dari Rusia dan saluran pipa baru."

Para pendukung pipa gas alam lepas pantai bernilai $ 10 miliar yang mengalirkan gas alam dari Rusia mengatakan pasokan gas itu memperkuat keamanan energi dan diversifikasi energi Eropa dan membantu benua itu mengurangi emisi karbon dioksida.

Trump juga mengatakan, sangat tidak pantas bahwa AS mengeluarkan dana lebih besar untuk mempertahankan Eropa ketimbang negara-negara lainnya. Pernyataannya tersebut mengulang keluhan-keluhan yang dilontarkannya dalam beberapa hari terakhir baik secara lisan maupun melalui Twitter. Ia menuntut anggota-anggota NATO mengalokasikan lebih banyak dana ke pertahanan aliansi itu.

Stoltenberg membalas dengan menegaskan bahwa anggota-anggota NATO dapat bekerja sama meskipun ada sejumlah ketidaksepakatan. Stoltenberg mendapati dirinya dalam posisi tidak nyaman dalam upaya menjembatani perbedaan antara Amerika dan negara-negara lain dalam aliansi yang beranggotakan 29 negara itu.

Trump diperkirakan akan terus mengonfrontasi sekutu-sekutunya di NATO terkait pengeluaran militer negara-negara itu pada KTT itu. KTT itu sendiri berlangsung di tengah-tengah hubungan yang tegang antara presiden AS sekutu-sekutu lama terdekatnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement