Meskipun sebelumnya sempat menjadi sekutu dekat, Turki memutus hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 2010 setelah 10 pegiat pro-Palestina Turki terbunuh dalam bentrokan dengan komando Israel yang memasuki kapal milik Turki, yang berusaha menembus blokade laut di Jalur Gaza.
Turkey, under Erdogan’s rule, is becoming a dark dictatorship whereas Israel scrupulously maintains equal rights for all its citizens, both before and after introducing this law.
— Benjamin Netanyahu (@netanyahu) 24 Juli 2018
Hubungan membaik pada tahun 2016, tetapi diplomat senior masing-masing dikirim pulang pada bulan Mei tahun ini karena pertikaian terkait pembunuhan Israel atas warga Palestina di tengah-tengah unjuk rasa yang terjadi di perbatasan Gaza-Israel.
Kelompok hak asasi manusia menuduh pasukan Israel menggunakan kekerasan yang berlebihan.