
Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna mengatakan, penyeberangan jenis ini memberikan keleluasaan pada warga yang ingin menyeberang untuk menekan tombol yang menghidupkan lampu merah bagi pengendara yang melintas.
Konsep pelican crossing sebenarnya mirip dengan 'zebra cross' yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Namun, zebra cross tak memberikan keleluasaan bagi penyeberang untuk mengatur lampu yang memberi tanda agar pengendara berhenti di belakang garis. Artinya, pelican crossing lebih memberikan perlindungan ke penyeberang dibanding zebra cross.

Menurut Yayat, pembuatan pelican crossing memang lebih murah dibandingkan JPO atau underpass. Namun, penggunaan sistem penyeberangan jalan ini masih terkendala dengan budaya disiplin warga Indonesia yang lebih rendah dibanding negara maju. Banyak pengendara yang tak taat dan menerobos meski sudah diberikan tanda berhenti lewat lampu merah. "Ini tentu bikin deg-degan kalau mau menyeberang," kata Yayat kepada Okezone, Senin (30/7/2018).
(Qur'anul Hidayat)