Dia mengaku percaya meminjamkan dana talangan karena sudah ditunjukkan satu koper berisi puluhan bendel uang dolar.
Muhammad Ali tidak membuka bundelan tersebut karena tidak diperbolehkan sebelum waktunya dan menuruti persyaratan Dimas Kanjeng untuk menghormati dan mematuhi titah sang guru.
Kecurigaan mulai muncul dari benak Muhammad Ali yang penasaran tidak diberitahu kapan untuk bisa membuka uang tersebut hingga akhirnya melaporkan hal ini ke Polda Jatim.
Setelah dicek oleh aparat kepolisian, diduga uang tersebut palsu dan anehnya lagi uang dolar hanya di bagian atas dengan bawah saja, sedangkan di tengah uang mata negara lain.