Sebagaimana diketahui, sejak operasi militer Myanmar yang diwarnai pembunuhan dan pemerkosaa diluncurkan di Provinsi Rakhine setahun yang lalu, lebih dari 700 ribu warga minoritas Rohingya melarikan diri dan tinggal di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh.
BACA JUGA: Sebut Genosida Rohingya, PBB: Kami Dengar Banyak Cerita Mengerikan
Indonesia merupakan salah satu negara pertama yang berada di Myanmar dan Bangladesh saat konflik dan kekerasan terjadi di Rakhine. Indonesia juga merupakan negara yang sangat aktif menjalin komunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan Internasional yang memiliki perhatian terhadap tragedi kemanusiaan di Provinsi Rakhine, termasuk almarhum Kofi Annan dan Sekjen PBB, Antonio Guterres.
Selain memberikan rekomendasi formula 4+1 kepada pemerintah Myanmar untuk menyelesaikan masalah di Rakhine, Indonesia juga berusaha menjembatani masalah pengungsi dan krisis kemanusiaan antara Myanmar dan Bangladesh.
(Rahman Asmardika)