Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Pembuat Peta dan Buku Perjalanan Abad 15 yang Membantu Kita Memahami Dunia

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Rabu, 05 September 2018 |11:01 WIB
Kisah Pembuat Peta dan Buku Perjalanan Abad 15 yang Membantu Kita Memahami Dunia
Foto: Rossi Thomson/Biblioteca Civica Bertoliana-Vicenza.
A
A
A

Era baru pemetaan dunia

Pada kurun waktu antara penemuan mesin cetak pada 1440 dan Abad Penjelajahan, yang mencapai salah satu puncaknya di akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, sebuah revolusi terjadi dalam seni pembuatan peta dan penjelasan tentang dunia.

Pengetahuan dari tangan pertama yang diperoleh dari pelayaran, perdagangan, penemuan-penemuan geografis, perhitungan matematika yang rumit dan bahkan ziarah keagamaan menuju Tanah Suci datang membanjiri dan mengubah garis besar peta pada saat itu.

Dalam 150 tahun, model geografis planisfero ala Leardo sudah ditinggalkan, dan dunia yang lebih kurang kita kenal sekarang ini mulai terlihat.

Satu langkah penting pada periode itu adalah publikasi (pada tahun 1475 di Vicenza) edisi cetak Geografi Ptolemeus dalam bahasa Latin.

Claudius Ptolemeus, ahli matematika, astronomi dan geografi keturunan Yunani Romawi di abad ke-2 Masehi, sudah menggambarkan dunia yang dikenal kepada Kekaisaran Romawi saat itu dan menunjukkan koordinat geografis di semua tempat.

Yang tampak kemudian, Bumi merupakan suatu bidang datar sekitar 70 derajat yang melebar dari Cadiz ke barat dan India atau Cathay (China) ke arah timur.

Karya Ptolemeus kemudian ditemukan lagi oleh seorang ahli dari Bizantium bernama Maximus Planudes pada abad ke-13, dan selama ratusan tahun Ptolemeus dianggap sebagai otoritas tertinggi dalam semua hal terkait kartografi dan geografis.

Sayangnya, peta aslinya telah hilang, dan Planudes menciptakan kembali berdasarkan teks dan koordinat tertulis.

Setelah Geografi Ptolemeus diterjemahkan dari bahasa Yunani ke bahasa Latin pada tahun 1406 , lebih banyak peta yang digambar oleh beberapa kartografer yang berbeda berdasarkan teks, koordinat dan perhitungan matematika dari Ptolemeus.

Peta-peta ini memfasilitasi perjalanan eksplorasi selama abad ke-15 dan menjadi pionir kelahiran kembali kartografi.

Pada 1475, Geografi Ptolemeus edisi Vicenza tidak memasukkan peta (hanya teks dan koordinat asli). Kendati demikian, Gazzola memperlihatkan pada saya edisi terakhir karya penting yang diterbitkan di Roma pada 4 November 1490.

Sebanyak 31 peta yang dicetak secara rinci, sudah diwarnai dengan warna kuning dan kuning tua untuk tanah dan warna biru untuk lautan, diselipkan pada buku yang besar dan tebal.

Biasanya untuk sebuah incunabulum (istilah yang digunakan untuk menunjukkan buku cetakan edisi paling awal, terutama yang dicetak sebelum 1501), buku itu tidak memiliki gambar halaman depan.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement