Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Pembuat Peta dan Buku Perjalanan Abad 15 yang Membantu Kita Memahami Dunia

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Rabu, 05 September 2018 |11:01 WIB
Kisah Pembuat Peta dan Buku Perjalanan Abad 15 yang Membantu Kita Memahami Dunia
Foto: Rossi Thomson/Biblioteca Civica Bertoliana-Vicenza.
A
A
A

Seperti sebuah manuskrip, edisi awal dari Geografi Ptolemeus langsung mulai dengan teks tanpa pengantar apapun.

"Halaman muka yang menampilkan nama penulis, karya dan tanggal cetak benar-benar baru digunakan setelah tahun 1500," jelas Gazzola.

Hal ini terjadi ketika sarjana dan penerbit Aldus Manutius melakukan revolusi dalam dunia cetak. "Dialah yang mengawali buku modern."

Di masa dominasi orang-orang Venesia atas laut Adriatik dan Mediterania, Manutius yang mendirikan kantor percetakan Aldine Press (di Venesia), adalah orang pertama yang memperkenalkan font (huruf cetak) italic, dan menerbitkan lebih dari 130 buku dalam bahasa Yunani dan Latin.

Pelopor panduan perjalanan modern

Buku perjalanan berikutnya yang diperlihatkan Gazzola kepada saya memiliki halaman muka yang rinci dan dicetak dengan indah.

Dan sebuah judul yang amat panjang: Quae intus continentur Syria, Palestina, Arabia, Aegyptus, Schondia, Holmiae, Regionum Superiorum Singuale Tabulae Geographicae.

Ditulis oleh seorang humanis dan teolog dari Bavaria, Jacobus Ziegler, dan dipublikasikan pada tahun 1532 di Strasbourg, ini merupakan pelopor panduan perjalanan modern.

Buku ini mencakup penjelasan rinci tentang tanah-tanah Alkitab dan bertujuan untuk membantu para peziarah dalam perjalanan menuju ke sana.

Berisi informasi tentang berbagai kota di sana dan tradisi-tradisi lokal, sehingga membentuk gaya tertentu untuk jutaan panduan perjalanan yang akan diterbitkan di seluruh dunia sejak saat itu dan seterusnya.

Gazzola mengambil sebuah buku kecil bersampul kulit yang dideskripsikan sebagai 'molto geniale' atau 'very clever' dalam bahasa Inggris.

Inilah Cosmographia (yang juga dikenal sebagai Cosmographicus Liber) karya seorang humanis dan pemilik percetakan Jerman, Petrus Apianus.

Dikenal karena karyanya di bidang matematika, kartografi dan astronomi, Apianus menerbitkan Cosmographia di 1524.

Itu adalah salah satu karya pertama yang mendasari geografi pada matematika dan pengukuran.

Karya itu merupakan keberhasilannya yang dicetak ulang sebanyak 30 kali dalam 14 bahasa.

Salah satu yang sedang saya lihat adalah edisi pertama dalam bahasa Latin yang dicetak pada tahun 1540 di Antwerp (salah satu dari tiga pusat percetakan Eropa awal, bersama dengan Venesia dan Paris)

Cosmographia terkenal karena penggunaan volvelles, diagram roda dengan bagian yang berputar untuk mempelajari astronomi dan navigasi.

Dibuat dengan menumpuk beberapa lembar kertas cetak, volvelle membentuk instrumen yang rumit - contoh awal kalkulator atau sebuah komputer analog - yang memungkinkan pengguna menentukan posisi bintang-bintang, fase bulan dan tanda-tanda zodiac, serta faktor-faktor penting lain dalam pelayaran.

"Mempersiapkan lempengan-lempengan kayu untuk dicetak di bagian-bagian yang berbeda dari volvelles yang rumit membutuhkan waktu berminggu-minggu," kata Gazzola seraya dengan hati-hati membalikkan lapisan atas dari satu perangkat ini untuk memperlihatkan kepada saya bahwa kertas yang digunakan untuk konstruksi itu dicetak dengan not-not musik di bagian belakang.

Tempat percetakan pada saat itu akan mendaur ulang, bahkan sampai potongan terkecil, karena tingginya harga kertas.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement