JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menilai iklan program pembangunan bendungan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tayang di bioskop merupakan jawaban pemrintah atas pajak yang selama ini didapat dari rakyat.
"Ini kan uang negara, uang publik dan kemudian itu bagian dari akuntabilitas publik gitu loh. Menjawab bahwa uang pajak yang sudah elu setor itu ada manfaatnya, jadi bendungan, jadi kereta api," jelas Toni di Sekretariat TKN Jokowi-Ma'ruf, Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/9/2018).
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, itu memastikan bahwa iklan tersebut bukan kampanye.
Menurut Toni, iklan tersebut murni merupakan kebijakan yang dilakulan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Jadi ini murni policy dari Kemenkominfo, silakan saja dikonfirmasi ke sana. Jadi ini bukan kampanye," ucapnya.
Toni berpendapat iklan tersebut wajar dilakukan setiap pemerintah yang sedang berkuasa. Hal ini lanjutnya sebagai bentuk komunikasi dari pemerintah kepada masyarakat tentang apa saja yang sydah dilakukan pemerintah saat ini.
"Jadi agak aneh kalo dianggap kampanye terselubung segala macam," tegas Toni.
Video iklan berjudul “2 Musim 65 Bendungan” tayang di beberapa bioskop. Dalam video itu memperlihatkan seorang petani yang merasa bersyukur dengan adanya pembangunan waduk, dirinya bisa memanen sebanyak dua kali dalam setahun. Ia pun bilang, “Pesan buak Pak Jokowi, Bangun waduk yang banyka, pak.”
Kemudian di jelang akhir video, Jokowi sesekali muncul. Ia juga mengisi suara sebagai narator dan mengatakan:
“Tidak mungkin menjadi bangsa yang berdaulat di bidang pangan, kalau jumlah bendungan dan saluran irigasi yang mengairi lahan-lahan peertanian kita di seluruh penjuru tanah air sangat terbatas.”
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengkritisi iklan program pembangunan bendungan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditayangkan di bioskop.
"Sebaiknya iklan ini dicopot dari bioskop," kicau Fadli Zon di akun Twitter @fadlizon, Rabu (12/9/2018).
(Rachmat Fahzry)