Mereka juga mengatakan bahwa bukti yang ditinjau gagal menunjukkan kerusakan otak, dan itu membuktikan bahwa hanya dua atau tiga dari subyek Amerika memiliki disfungsi kognitif.
BACA JUGA: Setelah di Kuba, Diplomat AS di China Juga Terkena Penyakit Misterius
Pihak Kuba telah menolak dugaan keterlibatan mereka dalam serangan kesehatan yang dialami oleh para pegawai kedutaan AS tersebut.
"Mengapa kita harus melihat hipotesis yang dibuat-buat bahwa beberapa senjata misterius digunakan untuk menyerang Amerika," kata pejabat Kuba.
Amerika Serikat telah mengurangi staf kedutaan di Kuba dari lebih dari 50 hingga maksimum 18, memaksa mereka yang masih berada di sana menangani lebih banyak pekerjaan. Tidak hanya AS, pada April, Kanada pun memanggil pulang keluarga diplomatnya yang ditempatkan di kedutaan Kuba karena kekhawatiran akan kondisi yang diduga sebagai cedera otak jenis baru.
(Rahman Asmardika)