Husin menyebutkan bahwa selisih elektabilitas tipis menandakan bahwa Jokowi belum aman.
"Perbedaan tingkat elektabilitas dibawah 10 persen dapat dikatakan belum unggul signifikan dari calon pasangan kompetitor, mengingat waktu masih delapan bulan kedepan,'' tambahnya.
Survei Indomatrik dilakukan pada 15-25 Agustus 2018 dengan 1.800 responden secara nasional yang diwawancarai secara tatap muka. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan margin of error 2,4 persen.
(Salman Mardira)