MOSKOW – Rusia menyatakan akan menyuplai sistem pertahanan rudal canggih S-300 untuk militer Suriah dalam dua pekan mendatang. Pemberian sistem pertahanan tersebut dilakukan sepekan setelah Moskow menuduh Israel bertanggungjawab atas jatuhnya pesawat militer Rusia di Suriah.
Washington meminta Moskow mempertimbangkan keputusan yang menurut penasihat keamanan Gedung Putih, John Bolton merupakan sebuah “eskalasi yang signifikan” dalam konflik di Suriah. Tidak hanya Amerika Serikat (AS), Israel pun menyatakan keberatannya atas langkah yang diambil oleh Rusia tersebut.
BACA JUGA: Pesawat Militer Rusia Hilang Kontak Saat Empat Jet Tempur Israel Serang Suriah
Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu mengatakan, sebelumnya Rusia telah memenuhi permintaan Israel untuk tidak menyuplai sistem S-300 kepada Suriah. Namun, insiden jatuhnya pesawat yang menewaskan 15 tentara Rusia pekan lalu itu memaksa Moskow mengambil tindakan yang setara untuk menjaga keselamatan pasukannya.
"Sistem pertahanan rudal udara modern S-300 akan ditransfer ke angkatan bersenjata Suriah dalam waktu dua pekan," kata Shoigu sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (25/9/2018). Dia mengatakan, sistem pertahanan tersebut akan secara signifikan meningkatkan kapabilitas tempur pasukan Suriah.